Jakarta, tvOnenews.com - Wow, begitu dahsyat Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation. Hal ini lantaran menggelar Jagantara 2.0. dengan menampilkan kesenian tradisional atau dari dalam negeri Indonesia hingga mancanegara.
Bahkan, dalam Jagantara 2.0 ini WBI mengusung berbagai kesenian tradisional. Satu di antaranya dari Jawa Timur, yakni Reog Ponorogo.
Tarian tradisional yang biasanya ditarikan di arena terbuka ini, selain menampilkan atraksi yang spektakuler dan menghibur sesungguhnya juga mengandung unsur magis, seperti beberapa tarian tradisional Indonesia.
Di sisi lain, sebagai upaya untuk menjalin silaturahmi dengan negara-negara lain, Jagantara 2.0 menghadirkan atraksi budaya manca negara. Salah satunya adalah Japan Benten Taiko.
Seperti diketahui, Japan Benten Taiko sendiri merupakan perwujudan kolaborasi pencinta budaya yang komunitasnya adalah orang-orang Jepang dan orang-orang Indonesia.
Mereka memainkan atraksi Taiko (Waidako), instrumen perkusi dari Jepang dengan berbagai ukuran yang menciptakan harmonisasi yang indah.
Taiko, yang pada zaman dahulu digunakan untuk memotivasi pasukan saat perang, hingga upacara kenegaraan, kini menjadi salah satu atraksi budaya yang menghibur dan sering dimainkan di berbagai festival.
Atraksi negara sahabat lainnya adalah Gyobangchum. Sebuah tarian tradisional yang biasa dibawakan penari-penari wanita di istana, memperkenalkan keindahan tradisi Korea, berasal dari wilaway Jin-ju.
Kesempatan ini juga menjadi momen bagi Warisan Budaya Indonesia menjalin silaturahmi kebudayaan dengan dunia internasional, serta membuka ruang kolaborasi, agar budaya Indonesia pun bisa mendunia.
Tak hanya itu saja, Jagantara 2.0 juga menampilkan artis-artis Indonesia, seperti Dewa 19 dan Mulan Jameela, Reza Artamevia, Titi DJ, Rosa, dan Chandra Satria yang dipadukan dengan kemasan yang lebih kekinian dengan melibatkan GSP Production.
Hal ini juga ditujukan agar budaya Indonesia bisa terus beradaptasi dengan selera dan tuntutan zamannya, dan bisa tetap diminati oleh generasi muda Indonesia.
Mengingat di tangan generasi mudalah warisan budaya Indonesia bisa terus dilestarikan dan dikembangkan.
Di samping itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa industri kebudayaan sebagai bagian dari industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Karena dapat menghidupkan penghargaan akan keberagaman budaya yang pada gilirannya meningkatkan semangat inklusif dan saling jaga antar-kelompok sosial, serta dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar," ujarnya.
Airlangga juga yakin dengan kekayaan budaya Indonesia yang ada, bisa menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Ia juga mengajak semua pihak, khususnya generasi muda, untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Ini demi menjaga keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia untuk generasi masa depan dan menjadi devisa bagi negara yang membawa kemakmuran bagi para pelaku budaya.
Disampaikan Founder sekaligus Ketua Umum WBI Foundation Yanti Airlangga, acara ini bertujuan mendorong kaum muda untuk ikut bersama-sama mewariskan budaya bangsa.
"Sebisa mungkin, ke mana pun kita pergi, budaya bangsa tetap harus melekat dalam diri kita. Itu sebabnya dalam acara Jagantara 2.0 undangan yang hadir diharapkan menggunakan busana tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Agar kekayaan busana tradisional Indonesia mendapat kesempatan untuk makin dikenal dan dipopulerkan, khususnya di kalangan generasi muda Indonesia," ucapnya.
Sementara Ketua Panitia Jagantara 2.0 Gista Putri Wishnutama dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai bagian dari komitmen terus melestarikan kekayaan budaya Indonesia, WBI Foundation menggelar acara Jagantara 2.0.
"Kami percaya pendekatan yang kreatif memegang peran yang penting dalam upaya melestarikan budaya Indonesia, termasuk menghidupkan kembali budaya Indonesia, serta terus menumbuhkan rasa memiliki khususnya di kalangan generasi muda Indonesia," ujarnya.
Melalui berbagai kegiatan ini Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation selaku penyelenggara Jagantara 2.0 berharap nilai-nilai budaya di Indonesia bisa terus dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi yang akan datang.
Semua ini merupakan bagian dari cita-cita WBI agar kekayaan budaya Indonesia tidak hanya dikagumi sebagai maha karya semata, tetapi bisa menjadi devisa negara dan membawa kesejahteraan bagi para pelaku budaya. (aag)
Load more