Jakarta, tvOnenews.com - Polri menyatakan bahwa hilangnya dosen UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) adalah atas pilihan dirinya sendiri. Hal ini dilihat berdasarkan data-data yang mendeteksi Ahmad Munasir.
Oleh sebab itu, menurut Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubin) Polri, Irjen Pol Krishna Murti, jika pihaknya mengajukan yellow notice atau peringatan polisi global untuk orang hilang kepada Interpol. Maka kemungkinan besar permohonannya akan ditolak.
Krishna menjelaskan bahwa yellow notice adalah untuk pencarian orang hilang. Sedangkan, Ahmad Munasir sengaja menghilang dengan mematikan alat komunikasinya.
Artinya, perjalanan dari Istanbul ke Boston telah direncanakan Ahmad Munasir dari jauh hari sebelum berangkat ke Norwegia.
"Kalau mau membuat pencarian orang hilang itu ada syaratnya, yang salah satunya ada laporan polisi," ucap Krishna Murti di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Dia mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga Ahmad Munasir belum membuat laporan kepolisian terkait hilangnya Ahmad Munasir.
Oleh karena itu, menurut Krishna Murti, salah satu syarat untuk mengajukan yellow notice tak dipenuhi. Maka pihaknya tak dapat mengajukan yellow notice kepada Polisi Internasional (Interpol).
"Nah keluarga belum membuat laporan ke polisi kan? Kemudian dari laporan polisi itu dilakukan investigasi baru dikirim ke divisi hubungan internasional untuk ditindaklanjuti ke Interpol," papar Krishna.
"Nah nanti baru Interpol menyebarkan orang hilang ke seluruh dunia. Masalahnya orang yang hilang ini kan beda dengan orang menghilang (sendiri), ya kan,"
Krishna pun menegaskan bahwa Ahmad Munasir bukan hilang tapi menghilang. Hal yang sengaja dilakukan oleh Ahmad Murti yakni mengubah rute perjalanan dan mematikan handphonenya. Hanya saja, Ahmad tak mengabarkan kepada keluarga maupun kantornya.
"Ya kalau semua orang hilang kita bikinkan yellow notice kan sedunia banyak sekali. Nah ini salah satu indikator yang harus diperhatikan adalah perginya seseorang itu volunteer atau unvolunteer," tegas Krishna.
"Kalau volunteer kan sukarela, unvolunteer itu dia hilang karena kondisi-kondisi di luar dirinya," lanjutnya.
Oleh sebab permasalahan yang Krishna Murti paparkan, dirinya yakin betul bahwa jikalau pihaknya mengajukan permohonan yellow notice kepada Interpol, maka kemungkinan besar permohonan itu akan ditolak.
"Nah ini kan kondisi-kondisi yang ada di dirinya, jadi pun kalau kita buatkan kita kirimkan permohonan yellow notice. Yang keluarkan yellow notice itu Interpol bukan kami. Kami memohon, kami tau bahwa itu kemungkinan besar akan ditolak. Kecuali indikatornya nanti memenuhi. Nah sekarang tinggal yang bersangkutan saja," papar Krishna.
"Kalau beritanya ramai dicari keluarga ya pulanglah. Atau kalau ada apa apa kita bisa tahu," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more