- X @f1
Bukan Cuma Lando Norris dan Oscar Piastri, Ini 3 Duo Pembalap McLaren Terkuat dalam Sejarah F1
tvOnenews.com - McLaren saat ini sedang menikmati masa kejayaan baru bersama Lando Norris dan Oscar Piastri.
Keduanya tampil solid di musim 2025 sejauh ini dan menjadi salah satu pasangan paling tangguh di F1 1.
Namun, sejarah panjang McLaren di F1 juga dipenuhi dengan duet pembalap hebat yang pernah membawa kejayaan besar bagi tim asal Woking ini.
Berikut adalah 3 duo pembalap McLaren terkuat sepanjang sejarah Formula 1 selain Norris dan Piastri.
1. Ayrton Senna dan Alain Prost
Sulit membicarakan sejarah McLaren tanpa menyebut nama Ayrton Senna dan Alain Prost. Duet ini dianggap sebagai salah satu yang paling ikonik dalam sejarah F1.
Pada musim 1988, McLaren menggunakan mobil legendaris MP4/4 yang hampir tak terkalahkan.
Senna dan Prost berhasil memenangi 15 dari 16 balapan musim tersebut! Senna akhirnya keluar sebagai juara dunia, hanya unggul tiga poin dari Prost.
Meski penuh rivalitas dan ketegangan, termasuk insiden terkenal di GP Jepang 1989, keduanya tetap dikenang sebagai pasangan yang membawa McLaren ke era dominasi.
Hingga kini, Senna-Prost masih dianggap sebagai duet paling bersejarah di F1.
2. Mika Hakkinen dan David Coulthard
Setelah era Senna-Prost berakhir, McLaren kembali bangkit lewat duet Mika Hakkinen dan David Coulthard.
Mereka membalap bersama selama enam musim penuh (1996–2001), menjadikan keduanya salah satu pasangan paling konsisten di grid.
Hakkinen sukses meraih gelar juara dunia pada 1998 dan 1999, sementara Coulthard kerap menjadi rekan setim yang solid dengan kemenangan penting dan hasil konsisten. Selama periode itu, mereka meraih 30 kemenangan dan 13 finis 1-2.
Meski Ferrari bersama Michael Schumacher akhirnya mendominasi era 2000-an, duet Hakkinen-Coulthard tetap dikenang sebagai tulang punggung McLaren di akhir 1990-an.
3. Niki Lauda dan Alain Prost
Sebelum era Senna, McLaren juga pernah diperkuat duet legendaris lain: Niki Lauda dan Alain Prost.
Pada musim 1984, keduanya membawa McLaren ke puncak kejayaan dengan memenangkan 12 dari 16 balapan.
Lauda keluar sebagai juara dunia, hanya unggul setengah poin dari Prost. Setahun kemudian, Prost membalas dengan meraih gelar juara dunia pertamanya bersama McLaren.