- MotoGp
Betapa Sialnya Fabio Quartararo! Masalah 'Aneh' yang Dialami El Diablo di MotoGP Aragon 2025 Bikin Yamaha Bingung
tvOnenews.com - Nasib sial nampaknya masih meliputi rider andalan tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, di MotoGP Aragon 2025 akhir pekan lalu.
Rider berjuluk El Diablo itu lagi-lagi gagal finis pada gelaran MotoGP Aragon 2025.
Fabio Quartararo terjatuh di lap ke-13 MotoGP Aragon 2025 saat memasuki tikungan ke-1 saat dirinya berada di urutan kesepuluh.
- MotoGp
Melansir dari laman Crash, masalah getaran di bagian belakang membuatnya kehilangan poin pada Sprint Race hari Sabtu, dan masalah tersebut muncul kembali pada balapan utama pada hari Minggu.
Namun, Quartararo menyebut jika ini bukanlah masalah pada ban belakang medium yang ia pilih dan pernyataan itu justru membuat tim Yamaha kebingungan.
"Sama seperti kemarin, getaran di bagian belakang. Lock-up di bagian depan, tidak ada grip,” jelas Fabio Quartararo.
"Gripnya membaik dari putaran ke putaran, tetapi getarannya sangat, sangat buruk dan saya tidak bisa mengendarainya dan dengan sedikit lebih memaksakan diri, kami kehilangan kendali di bagian depan," lanjutnya.
“Ini agak aneh, karena jika kami melakukan putaran pendek, empat putaran, itu cukup baik. Tetapi setelah lima, enam putaran, motornya mulai bergetar hebat, semakin lama semakin keras," terang Quartararo.
- MotoGP
"Itu berasal dari sesuatu yang lain yang tidak benar-benar kami ketahui penyebabnya," tutupnya.
Kegagalan finis di Aragon merupakan kali ketiga Fabio Quartararo DNF (Did Not Finish) di ajang MotoGP 2025.
Sebelumnya, Quartararo DNF saat bertarung di tanah kelahirannya, saat MotoGP Prancis 2025 yang berlangsung di Sirkuit Le Mans.
El Diablo yang start dari pole position, terjatuh di tikungan terakhir pada lap keempat saat hujan semakin deras dan dirinya tak bisa kembali ke lintasan.
Nasib lebih sial dialami Fabio Quartararo saat bertarung di MotoGP Inggris 2025 yang berlangsung di Sirkuit Silverstone.
Memimpin balapan yang penuh drama itu hingga lap ke-12, masalah ride-height device di motornya memaksa Quartararo harus mengakhiri balapan lebih cepat.
(akg)