news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Jawara lightweight One Pride MMA Ronald Siahaan.
Sumber :
  • Instagram @ronald_siahaan_16

Profil Ronald Siahaan, Juara MMA yang Tegur Wali Kota Pematangsiantar: Kami Berdarah-darah Demi Kota Ini

Tangannya masih berbalut perban tipis, peluhnya belum kering sepenuhnya ketika Ronald Siahaan berdiri di tengah sorotan kamera, Sabtu malam (14/6/2025) usai jadi
Minggu, 15 Juni 2025 - 20:47 WIB
Reporter:
Editor :

Bandung, tvOnenews.com – Tangannya masih berbalut perban tipis, peluhnya belum kering sepenuhnya ketika Ronald Siahaan berdiri di tengah sorotan kamera, Sabtu malam (14/6/2025), usai mempertahankan gelar juara lightweight One Pride MMA di GOR C-Tra Arena, Bandung.

Tapi bukan soal kemenangan yang ingin dia bahas. Dengan suara lantang, pemilik nama lengkap Ronald Mastrana Siahaan itu menyuarakan kekecewaan mendalam bukan terhadap lawan di oktagon, tetapi pada pemimpin kota kelahirannya Wali Kota Pematangsiantar.

"Rekam saya," ucap Ronald dengan nada tegas dalam video yang kemudian viral di media sosial.

"Minggu lalu, adik junior saya, Ajai Pasaribu, datang ke Pak Wali Kota minta dukungan. Tapi jawabannya justru menyuruh berhenti jadi atlet. Katanya, jadi atlet enggak ada uang," tambahnya.

Jawara lightweight One Pride MMA Ronald Siahaan
Sumber :
  • Instagram @ronald_siahaan_16

 

Bagi Ronald, ini bukan hanya soal ucapan. Ini soal harga diri dan perjuangan. Sebagai atlet yang ditempa sejak kecil di Pematangsiantar, Ronald merasa kata-kata sang wali kota seperti menampar seluruh perjuangan dirinya dan rekan-rekan atlet lain.

Dari Siantar ke Puncak Oktagon

Ronald bukan sosok instan. Dikenal dengan julukan "The Kick of Death", pria kelahiran Bandung, 11 Juli 2000 ini menapaki dunia bela diri sejak usia delapan tahun. Ia mulai dari kungfu di perguruan Naga Sakti, lalu merambah ke wushu sanda, kickboxing, hingga gulat dan jiu-jitsu.

Kecintaannya pada seni bela diri dibentuk oleh keluarganya sendiri. Meski lahir di Bandung, ia besar di Pematangsiantar, kampung halaman yang kemudian menjadi saksi awal mula perjuangannya sebagai atlet.

Dari sana pula, ia sempat mencoba peruntungan menjadi anggota TNI, bahkan menjalani proses seleksi dan pendidikan selama empat tahun sebelum akhirnya gagal.

"Setelah gagal jadi TNI, saya putuskan untuk fokus jadi atlet. Saya sudah punya dasar, dan saya ingin buktikan sesuatu lewat MMA," tutur Ronald dalam wawancara eksklusif dengan One Pride MMA.

Debutnya di One Pride MMA tidak langsung gemilang. Ia sempat tumbang di pertandingan pertamanya melawan Deni Daffa pada Fight Night 46 tahun 2021. Namun, kegagalan itu justru menjadi titik balik. Setelah sempat kalah lagi dari Sukma Prawira, Ronald bangkit.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral