- Instagram Awrimbi
13 Tahun Sudah Lawan Megawati Hangestri, Arimbi Syifana Ternyata Sampai Latihan Pukul Bola Isi Pasir sampai Tangan Bengkak: Dia Nangis-nangis...
tvOnenews.com - Perbincangan publik tentang dunia voli Indonesia belakangan ini makin menghangat, terutama sejak kemunculan talenta muda bernama Arimbi Syifana Andayani.
Remaja berusia 13 tahun asal Semarang itu sukses menarik perhatian setelah tampil memukau bersama Rajawali O2C Bandung di babak Final Four Livoli Divisi Utama 2025.
Di usianya yang masih begitu belia, Arimbi menorehkan sejarah sebagai salah satu pemain termuda yang dipercaya turun di level profesional.
- Kolase tvOnenews.com / Instagram Manisa BBSK / Instagram Arwimbi
Coach Oo, pelatih Rajawali O2C, bahkan tak ragu memberinya kesempatan tampil sejak awal pertandingan melawan tim-tim besar seperti PBV TNI AU dan Surabaya Bank Jatim.
Keberanian Arimbi terlihat jelas ketika ia harus berhadapan langsung dengan para pemain senior yang sudah lama berkecimpung di level elite, termasuk sosok idolanya sendiri, Megawati Hangestri Pertiwi.
Dalam debutnya itu, ia tak hanya tampil tenang, tetapi juga ikut menyumbangkan enam poin untuk timnya.
Namun, kisah di balik pencapaiannya jauh lebih dramatis dan penuh keteguhan.
Bakatnya tidak muncul begitu saja; semuanya terbentuk dari latihan keras sejak kecil yang ia jalani bersama sang ayah.
Sebuah video dari akun TikTok @moji_sports memperlihatkan bagaimana ayah Arimbi menceritakan proses latihan ekstrem yang dilakukan putrinya.
Latihan tersebut bukan sekadar berat, tetapi melelahkan secara fisik dan mental.
“Betul, iya, sampai nangis-nangis harus tetap jalan,” ujar ayah Arimbi, dilansir dari akun TikTok @moji_sports.
Dalam satu sesi latihan, Arimbi harus menjalani rangkaian panjang seperti berlari, stretching, latihan akselerasi, melompati rintangan, hingga memukul bola gantung yang diisi penuh pasir.
“Ya, pertama lari dulu, terus stretching, terus latihan speed, terus latihan lompat palangan (rintangan), lompat meja, terus mukul bola gantung tapi dalamnya pasir,” jelas sang ayah.
“Sampai tangannya bengkak,” tambahnya.
- Instagram @arwimbi
Pengorbanan itu kini terlihat hasilnya. Arimbi tampil percaya diri di lapangan dan menunjukkan teknik yang matang, bahkan dinilai memiliki mental kompetitif yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Performa impresifnya juga mencuri perhatian Marcos Sugiyama, pelatih Timnas Voli Putri U21.
Setelah menyaksikan langsung pertandingan Final Four Livoli 2025 di Magetan, ia menyampaikan ketertarikannya pada Arimbi.
“Saya pergi ke Magetan dan melihat satu pemain yang menarik perhatian saya. Adalah Arimbi nomor 24, masih 13 tahun. Saya coba memerhatikannya dan menaruh perhatian banyak. Siapa tahu? Kalau saya membawa dia ke Timnas senior,” ujar Marcos dalam wawancara dengan Moji Sports, Rabu (15/10).
Bagi Arimbi, seluruh perjuangan ini bermula dari rasa kagum pada sang idola, Megawati.
Ia tak ragu menyebut nama opposite andalan Indonesia itu sebagai inspirasinya.
“Kak Megawati, karena mainnya bagus banget,” ucap Arimbi sambil tersenyum.
Kini, mimpi masa kecil itu bukan lagi sekadar angan. Arimbi tidak hanya menyaksikan idolanya dari layar kaca, tetapi juga berlaga langsung menghadapi Megawati di panggung besar seperti Livoli Divisi Utama, bahkan berhasil menorehkan poin melawannya.
Dengan disiplin yang kuat, dukungan penuh dari keluarga, serta etos kerja luar biasa, Arimbi Syifana Andayani kini menjadi wajah baru regenerasi voli Indonesia.
Perjalanannya menjadi bukti bahwa mimpi besar dapat diraih lebih cepat ketika dibarengi dedikasi tanpa batas, bahkan sejak usia 13 tahun. (tsy)