- KOVO
Susah Payah Red Sparks Cari Suksesor Megawati Hangestri, Era Emas Ko Hee-jin Tetap Diakui Media Korea saat Ada...
tvOnenews.com - Media Korea mulai terang-terangan mengakui bahwa Red Sparks sedang berada dalam situasi yang jauh dari ideal setelah kehilangan tiga pemain kunci: Megawati Hangestri, Vanja Bukilic, dan Pyo Seung Ju.
Kepergian trio tersebut meninggalkan celah yang begitu besar, sampai-sampai performa tim asuhan Ko Hee-jin terlihat seperti kehilangan separuh kekuatan yang musim lalu membuat mereka tampil mengejutkan.
Sports Donga menegaskan bahwa hilangnya Megawati, Bukilic, dan Pyo Seung Ju benar-benar menggerus kualitas Red Sparks.
- KOVO
Megawati diakui menjadi sosok yang paling dirindukan. Bukan hanya karena ia mesin pencetak poin, tetapi karena kehadirannya menjadi simbol energi dan agresivitas Red Sparks sejak hari pertama bergabung.
Musim lalu, Megawati bukan sekadar pemain asing; ia adalah “senjata pamungkas” tim.
Di babak reguler, ia menorehkan 802 poin dengan akurasi serangan mendekati 50 persen. Total 1.020 poin yang ia catat hingga akhir musim menegaskan posisinya sebagai salah satu penyerang paling mematikan di Liga Voli Korea.
Vanja Bukilic juga tak kalah penting. Meski berposisi sebagai outside hitter, ia mampu menembus lima besar daftar top skor liga.
Posisinya yang hanya dua tingkat di bawah Megawati menunjukkan betapa serasinya duet ini dalam menembus pertahanan lawan.
- KOVO
Sementara itu, Pyo Seung-ju yang kini memutuskan pensiun menjadi poros keseimbangan tim, terutama ketika Megawati mendapat pengawalan ketat.
Bersama Bukilic, ia menjadi solusi yang membuat serangan Red Sparks tetap hidup.
Kini, semua itu hilang dalam satu waktu. Untuk menutup kekosongan tersebut, Red Sparks mendatangkan dua wajah baru: Wipawee Srithong dari Thailand sebagai pemain Asia dan Elisa Zanette dari Italia sebagai pengganti slot Megawati.
Namun, keduanya datang dengan tanda tanya besar. Wipawee masih dalam proses pemulihan cedera pergelangan kaki, sementara Zanette masih harus beradaptasi dengan ritme keras Liga Korea.
- Kolase tvOnenews
Harapannya jelas: Zanette menjadi tumpuan utama serangan, sementara Wipawee mengisi intensitas dari sisi sayap. Duet asa ini diharapkan bisa menghidupkan kembali mesin poin Red Sparks.
Sayangnya, media Korea mulai mempertanyakan apakah Red Sparks benar-benar siap bangkit tanpa Megatron.
“Dengan bubarnya Vanja Bukilic dan Megawati Hangestri, yang membawa tim meraih kejuaraan musim lalu, tim tersebut tidak mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh cederanya starter setter Yeom Hye-seon, kendati ada 'usaha tunggal' dari senjata utama asing yang baru, Elisa Zanette,” tulis Yonhap.
Kalimat itu menjadi penegasan keras bahwa Red Sparks belum menemukan sosok yang mampu mengemban warisan Megawati.
Kini, publik Negeri Ginseng menanti apakah duet Elisa Zanette dan Wipawee Srithong mampu menciptakan identitas baru bagi Red Sparks, atau justru membuktikan bahwa bayang-bayang Megawati Hangestri terlalu besar untuk digantikan. (tsy/asl)