- Kolase tvOnenews.com / Instagram Manisa BBSK / Instagram Arwimbi
Mengenal Arimbi Syifana, Pevoli Berusia 13 Tahun yang Mencuri Perhatian di Final Four Livoli 2025, Diam-diam Sebut soal Megawati Hangestri Begini ..
tvOnenews.com - Dunia bola voli Indonesia kembali digemparkan dengan kemunculan bintang muda yang mencuri perhatian di ajang Final Four Livoli Divisi Utama 2025. Adalah Arimbi Syifana Andayani, atlet berusia 13 tahun asal Semarang, yang mencetak sejarah sebagai salah satu pemain termuda yang tampil di level profesional.
Rajawali O2C menjadi salah satu dari empat tim yang berhasil melaju ke babak Final Four Livoli Divisi Utama 2025. Dalam turnamen ini, mereka tampil dengan komposisi pemain yang mayoritas masih berusia di bawah 20 tahun, menyusul cedera yang menimpa sejumlah pemain senior andalan tim.
Di antara deretan talenta muda tersebut, nama Arimbi Syifana Andayani mencuat sebagai sorotan utama. Di usianya yang baru menginjak 13 tahun, Arimbi menjadi pemain termuda yang tampil di babak Final Four.
Meski masih sangat belia, pelatih Octavian atau disapa Coach Oo menunjukkan kepercayaan besar dengan menurunkannya sebagai starter.
Arimbi sudah menunjukkan performa mengesankan bersama Rajawali O2C Bandung, beradu kekuatan dengan para senior yang sudah malang melintang di dunia voli nasional, termasuk sang idola, Megawati Hangestri Pertiwi.
Memiliki tinggi badan 176 cm dan posisi sebagai opposite hitter, Arimbi disebut-sebut memiliki bakat alami yang ditunjang latihan intensif sejak kecil. Lompatan vertikalnya yang mengesankan serta kekuatan spike-nya membuatnya mendapat julukan “Bocah Terbang”.
Dalam debutnya di babak Final Four Livoli 2025, Arimbi langsung unjuk gigi. Ia tampil percaya diri saat diturunkan melawan tim tangguh PBV TNI AU, dan berhasil menyumbangkan 6 poin untuk timnya.
Meski harus menghadapi tekanan besar serta pemain-pemain senior yang lebih berpengalaman, Arimbi tetap menunjukkan ketenangan dan teknik yang matang untuk usianya.
Pelatih Octavian, yang dikenal jeli melihat potensi pemain muda, memberikan kepercayaan penuh kepadanya — keputusan yang terbukti tepat.
Mengidolakan Megawati Hangestri
Di balik sorotan tajam media, terselip kisah inspiratif tentang siapa sosok yang memotivasi Arimbi sejak kecil.
Dalam sebuah wawancara singkat yang ditayangkan saat Livoli Divisi Utama, Arimbi dengan polos menyebutkan siapa idolanya di dunia voli.
Saat ditanya oleh host tentang siapa pemain voli favoritnya, Arimbi menjawab, “Kak Megawati,” sambil tersenyum. Ketika diminta alasan, ia mengatakan, “Karena mainnya bagus banget.”
Dan tak lama setelah pengakuan itu, Arimbi benar-benar mendapat kesempatan langka — berhadapan langsung dengan idolanya sendiri di lapangan pertandingan.
Pertemuan itu terjadi saat Rajawali O2C melawan Surabaya Bank Jatim dalam perebutan tempat ketiga di GOR Ki Mageti, Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Meski timnya kalah dengan skor 0-3 (25-20, 25-10, 26-24), pengalaman bermain melawan Megawati tentu menjadi momen yang tak terlupakan bagi Arimbi.
Berikut biodata singkat Arimbi Syifana
Arimbi Syifana Andayani merupakan atlet bola voli muda asal Semarang, Jawa Tengah, yang kini tengah mencuri perhatian publik olahraga Indonesia. Lahir pada bulan Mei 2012, Arimbi baru berusia 13 tahun, namun sudah tampil di level nasional bersama tim Rajawali O2C Bandung.
Dengan tinggi badan mencapai 176 cm, ia menempati posisi opposite hitter, posisi yang menuntut kekuatan pukulan dan kelincahan.
Tak hanya modal fisik, Arimbi juga menunjukkan mental bertanding yang matang meski harus berhadapan langsung dengan para seniornya, termasuk pemain bintang Timnas seperti Megawati Hangestri.
Di media sosial, ia bisa ditemukan lewat akun Instagram @arwimbi, tempat ia berbagi potret latihan, pertandingan, dan aktivitas sehari-hari sebagai atlet muda berbakat.
Keberanian Arimbi tampil di level tertinggi di usia yang sangat muda memberikan harapan besar bagi masa depan bola voli Indonesia. Di tengah kebutuhan akan regenerasi pemain, kehadiran atlet seperti Arimbi menjadi kabar baik, sekaligus peringatan bagi para senior bahwa persaingan akan semakin ketat.