Palembang Bank Sumsel Babel Mundur dari Proliga 2026, Tuai Beragam Reaksi dari Volimania Indonesia

Jakarta, tvOnenews.com - Penggemar voli Indonesia memberikan beragam reaksi usai mengetahui kabar tim putra Palembang Bank Sumsel Babel memutuskan mundur dari Proliga 2025.

Kabar ini tentunya sangat mengejutkan volimania, mengingat Palembang Bank Sumsel Babel merupakan salah satu tim legendaris di dunia voli Indonesia.

Melansir dari Kompas, Bank Sumsel Babel mengungkapkan alasan dibalik keputusan mengejutkan tersebut. Yakni karena dampak pembinaan ikut Proliga tidak seoptimal dahulu.

Gambarannya ialah pada awal partisipasinya, Bank Sumsel Babel banyak diperkuat oleh pevoli asal Sumatera Selatan. Namun akhir-akhir ini, Bank Sumsel Babel diisi oleh mayoritas pemain dari luar daerah tersebut.

Namun Festero Mohamad Papeko selaku Direktur Operasional Bank Sumsel Babel mengatakan bahwa mereka tak menutup kemungkinan kembali ikut Proliga di masa depan, agar bisa melanjutkan sejarah mentereng yang pernah diukir.

Mundurnya Bank Sumsel Babel untuk sementara ini tersisa hanya empat klub putra saja yang dipastikan mengikuti Proliga 2026. Mereka adalah juara bertahan Jakarta Bhayangkara Presisi, lalu runner-up musim lalu yakni Jakarta Lavani, kemudian Surabaya Samator selaku peringkat ketiga musim lalu dan klub yang berisikan pemain tim U-21 Indonesia, Jakarta Garuda Jaya.

Menurut informasi tambahan dari @volleyball.idn, pihak pengelola Proliga sendiri dikabarkan tengah menjajaki klub lain guna menambah peserta di sektor putra.

Sementara itu, kabar terkait mundurnya Palembang Bank Sumsel Babel menuai beragam reaksi dari volimania Indonesia. Mereka menyayangkan hal tersebut, mengingat Bank Sumsel Babel merupakan salah satu tim unggulan.

Ada juga sejumlah penggemar yang memberikan kritik terhadap penyelenggara Proliga maupun federasi, serta sejumlah reaksi lainnya.

"Sangat disayangkan"

"Nggak kaget kalau akhirnya banyak tim yang tidak betah lagi bersaing di Proliga, soalnya makin kesini makin jadi ajang kuat-kuatan (dana). 2025 harus udah jadi alarm buat PBVSI atur ulang regulasi Proliga supaya bisa menarik banyak klub lagi. Mendatangkan pemain asing grade A+++ is good (apalagi buat gue penonton & volimania) tapi buat klub yang finansialnya ada ditengah-tengah pasti berat mau bersaing."

"Berharap tim proliga nambah setidaknya 7 atau 8 tim seperti di tahun 2022-2023 tapi malah berkurang lagi. Mending di batalkan saja lah kalo proliga cuma 4 tim supaya para pemain terutama pemain timnas main di luar. Livoli saja setiap tahun diadakan bisa konsisten diikuti tim sebanyak itu, masa kompetisi level tertinggi malah cuma 4 tim apalagi salah 1nya jakarta garuda. Apalagi lucunya kalo federasi ditanya pasti jawabanya sudah sangat tertebak (gada sponsor dan gada dana) baduttt."

"Faktor regulasi yang tidak ketat berdampak banyak pada banyak klub, khususny regulasi mengenai budget setiap klub, mau bagaimanapun finansial tim perusahaan swasta, bumd dan bumn tier 3-4 gak akan bisa melawan finansial tim yang ditopang lembaga negara atau bumn tier 1. Tidak ada kata terlambat untuk berbenah, semoga segera ada langkah konkrit dari seluruh stakeholders."

"Biaya yang cukup besar menjadi kendala utama bagi klub untuk ikut Proliga. PBVSI harus berbenah mencari solusi terbaik termasuk menetapkan batas gaji maksimal untuk pemain, jika tidak ada regulasi yang jelas terkait gaji pemain mustahil akan ada penambahan tim tim baru, sedangkan tim2 yang punya kekuatan financial yang baik akan tetap dominan."

"Bubar lurd"

"Melihat banyaknya klub livoli, tapi klub Proliga cuma sedikit. Nih federasi coba bantu cari sponsor buat klub livoli, biar bisa ikut Proliga, dan aturan2 yang tidak memberatkan klub. Berharap jumlah peserta Proliga sebanyak livoli... Tapi entah kapan."

(nad)