news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Orang Berdoa dan Masjid.
Sumber :
  • pixabay

Jadi Hari-Hari Terbaik yang Dipilih Allah SWT, Ini Keutamaan dan Pahala dari 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah 

Bulan Dzulqa’dah sebentar lagi berakhir, umat Islam akan memasuki Bulan Dzulhijjah.  Bulan ini juga merupakan salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam.
Kamis, 23 Juni 2022 - 04:55 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews - Bulan Dzulqa’dah sebentar lagi berakhir, kini umat Islam akan memasuki Bulan Dzulhijjah.  Bulan ini juga merupakan salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam.

Dalam surat At Taubah ayat 36, dijelaskan ada empat bulan yang disebut bulan haram. Haram yang dimaksud yakni dilarang berbuat hal-hal yang tidak baik di bulan tersebut.

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. At Taubah: 36)

Sementara dalam Surat Al Fajr disebutkan malam kesepuluh.

وَٱلْفَجْر ,لَيَالٍ عَشْرٍ

“Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (Qs. Al Fajr: 1-2)

Para ulama sebenarnya memiliki perbedaan pendapat dalam menentukan 10 malam yang dimaksud Allah SWT dalam ayat tersebut.

Penafsiran para ulama ahli tafsir mengerucut pada tiga pendapat, yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dan 10 hari pertama bulan Al Muharram.

Namun dari tiga pendapat itu, yang paling kuat adalah menyatakan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini dikarenakan dua hal sebagai berikut:

Hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dari Jabir radhiyallaahu ‘anhuma

Pertama, “Sesungguhnya yang dimaksud dengan 10 itu adalah 10 bulan Al Adha (bulan Dzulhijjah), dan yang dimaksud dengan “ganjil” adalah hari Arafah, dan yang dimaksud dengan “genap” adalah hari raya Idul Adha. (HR. Ahmad, An-Nasaa’i, hadits ini dinilai shahih oleh Al-Haakim dan penilaiannya disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Kedua, konteks ayat dalam surat Al Fajr. Sebagian ulama yang menafsirkan “al fajr” dalam ayat tersebut memaknai fajar itu adalah yang ada pada hari raya Idul Adha. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan “malam kesepuluh adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral