- Instagram Erick Thohir
Elizabeth Tjandra, Istri Menpora Erick Thohir yang Ternyata adalah Seorang Mualaf, Begini Kisahnya
tvOnenews.com - Siapa sangka, Elizabeth Tjandra, istri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir, ternyata adalah seorang mualaf. Begini kisahnya.
Perempuan yang akrab disapa Liza ini bukanlah muslim sejak lahir. Ia baru memutuskan menjadi mualaf ketika menikah dengan Erick Thohir pada 1998.
Langkah spiritual itu diambil dengan penuh kesungguhan, sekaligus menjadi titik awal perjalanan rumah tangga mereka yang kini sudah memasuki usia lebih dari dua dekade.
Perjalanan Elizabeth menjadi mualaf sempat diungkap sendiri oleh Erick Thohir dalam sebuah tayangan religi bersama penceramah kondang Mamah Dedeh pada 2021 silam.
Dalam kesempatan itu, Erick bercerita bahwa dirinya merasa punya beban lebih berat sebagai seorang suami karena harus membimbing istrinya yang baru mengenal Islam.
“Tapi bebannya berat, istri saya kan mualaf. Saya tentu sebagai suami, tentunya punya beban lebih berat, pada saat-saat tertentu kita musti kasih lebih,” ujar Erick Thohir dalam video yang ia bagikan melalui akun Instagram pribadinya (2021).
Meski begitu, Erick menegaskan bahwa kunci keharmonisan rumah tangganya bersama Elizabeth adalah saling menjaga. “Intisarinya kan memang kehidupan suami-istri kita saling menjaga,” ucapnya.
Dalam unggahan yang sama, Erick menuliskan pesan penuh makna: “Jodoh rahasia Allah. Siapa pun pasangan kita yang sudah diberikan Allah, fokus pada kebaikannya, bukan kekurangannya.”
Kisah itu menunjukkan bagaimana Erick dan Elizabeth berusaha menjalani rumah tangga yang harmonis dengan saling melengkapi satu sama lain.
- Instagram Erick Thohir
Dukungan Setia di Balik Karier Erick Thohir
Elizabeth Tjandra dikenal sebagai sosok yang sederhana, tetapi selalu setia mendampingi suaminya dalam berbagai kesempatan.
Sejak Erick Thohir meniti karier sebagai pengusaha, kemudian dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri BUMN, hingga kini kembali ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menpora periode 2025–2029, Elizabeth selalu hadir memberikan dukungan penuh.
Pernikahan mereka yang digelar pada 1998 dikaruniai empat anak: Mahatma Arfala Thohir, Mahendra Agakhan Thohir, Makayla Amadia Thohir, dan Magisha Afryea Thohir.
Bagi Erick, keluarga adalah pondasi penting yang membuatnya mampu menjalankan amanah besar di pemerintahan.
Profil Elizabeth Tjandra: Pendidikan dan Aktivitas
Dilansir dari berbagai sumber, Elizabeth Tjandra lahir pada 9 Juli. Ia merupakan lulusan S2 dari salah satu universitas ternama dan memiliki minat besar di bidang olahraga. Selain mendukung karier politik dan bisnis suami, Elizabeth juga aktif dalam berbagai organisasi.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Bidang 4 Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju dan juga sebagai Ketua Ikatan Istri Pimpinan Badan Usaha Milik Negara (IIP BUMN). Meski aktivitasnya cukup padat, Elizabeth tetap dikenal rendah hati dan jauh dari sorotan berlebihan.
Kisah Mualaf
Perjalanan spiritual Elizabeth menjadi mualaf menegaskan betapa besar pengorbanannya demi membangun rumah tangga bersama Erick Thohir.
Ia lahir dan besar dalam keluarga non-muslim, namun keputusannya masuk Islam menunjukkan tekad kuat untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan suaminya.
Meski sempat merasa berat, Erick berusaha membimbing istrinya dengan penuh kesabaran. Kini, lebih dari 27 tahun menikah, keduanya terbukti mampu menjaga keharmonisan rumah tangga tanpa terseret isu miring.
Kehidupan Erick Thohir dan Elizabeth Tjandra pun menjadi teladan, bukan hanya karena kesuksesan di dunia bisnis dan politik, tetapi juga karena keteguhan mereka dalam membangun keluarga yang solid dan saling menguatkan.
Di balik sosok Erick Thohir yang kini kembali dipercaya Presiden Prabowo sebagai Menpora, ada peran besar sang istri, Elizabeth Tjandra.
Kisahnya sebagai seorang mualaf yang setia mendampingi suami menjadi inspirasi tersendiri. Dengan komitmen, cinta, dan iman, pasangan ini berhasil membuktikan bahwa keharmonisan rumah tangga bisa tetap terjaga meski menghadapi tantangan besar di panggung publik.