news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

IRI Indonesia Gandeng KWI Sosialisasikan Panduan Ajaran Agama dan Buku Rumah Ibadah untuk Jaga Hutan Tropis.
Sumber :
  • IRI Indonesia

IRI Indonesia Gandeng KWI Sosialisasikan Panduan Ajaran Agama dan Buku Rumah Ibadah untuk Jaga Hutan Tropis

Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggelar Peluncuran dan Lokakarya Panduan Ajaran Agama serta Buku Rumah Ibadah,
Jumat, 22 Agustus 2025 - 21:15 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggelar Peluncuran dan Lokakarya Panduan Ajaran Agama serta Buku Rumah Ibadah, Kamis (21/8/2025).

Acara berlangsung secara hybrid di Gedung KWI Jakarta Pusat dan melalui Zoom, dengan menghadirkan pengurus KWI, perwakilan wilayah, dan tokoh agama Katolik.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran institusi keagamaan dalam perlindungan hutan tropis serta pengakuan hak masyarakat adat.

Gereja Katolik Dorong Aksi Nyata Lingkungan

Dalam sambutannya Romo Dr. Aloysius Budi Purnomo Pr, M.Hum, Lic.Th Sekretaris Komisi HAK KWI sekaligus anggota Advisory Council IRI Indonesia, menegaskan pentingnya merawat bumi di tengah krisis iklim.

“Krisis iklim ini tidak bisa dihadapi sendiri. Kita perlu bergerak bersama lintas agama menjaga hutan tropis dan kelestarian lingkungan. KWI mendukung penuh inisiatif IRI,” tegas Romo Budi.

Senada dengan itu, Dr. Hayu Prabowo dari IRI Indonesia menyebut perubahan perilaku butuh kekuatan moral agama.

“Sains memberi data dan teknologi, tapi untuk menggerakkan masyarakat kita perlu nilai-nilai agama,” ujarnya.

Pakar ekonomi lingkungan Dr. Maria Ratnaningsih menyoroti deforestasi yang merugikan masyarakat. Ia menekankan pentingnya Gereja Katolik bersuara profetis melalui advokasi, pastoral, dan pertobatan ekologi.

Sementara itu Romo Marthen Jenarut Pr dari Komisi Keadilan Perdamaian KWI menekankan peran gereja dalam membangun aksi dan kebijakan publik berbasis lingkungan.

Wakil Sekjen AMAN Erasmus Cahyadi turut menegaskan perlunya percepatan pengesahan RUU Masyarakat Adat. “Etika dan moralitas agama harus mendorong keadilan bagi masyarakat adat,” ujarnya.

Usai sesi pleno, peserta dibagi menjadi kelompok kerja tematik untuk menyusun silabus, modul pelatihan, strategi diseminasi, hingga advokasi kebijakan. Hasil diskusi menghasilkan peta jalan integrasi panduan ke dalam khutbah, pendidikan, dan program komunitas.

Lokakarya ini menegaskan bahwa penyelamatan hutan bukan hanya isu ekologis, tetapi juga krisis moral dan spiritual.

Dengan hilangnya lebih dari 10 juta hektar hutan primer dalam dua dekade terakhir, gerakan lintas agama diharapkan menjadi garda terdepan menjaga hutan tropis serta memperjuangkan keadilan ekologis.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral