news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

7 Fakta 'Membagongkan' Soal Penyimpangan Pengajian Umi Cinta di Bekasi, Nomor 4 Ternyata Sudah Berjalan Selama.....
Sumber :
  • tangkapan layar instagram jabodetabekterkini

7 Fakta 'Membagongkan' Soal Penyimpangan Pengajian Umi Cinta di Bekasi, Nomor 4 Ternyata Sudah Berjalan Selama....

7 Fakta mencengangkan penyimpangan pengajian Umi Cinta di Bekasi yang bikin warga geram. Umi Cinta bahkan disebut menjanjikan “tiket masuk surga” bagi jemaatnya
Rabu, 13 Agustus 2025 - 12:12 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kota Bekasi tengah diguncang kabar mengejutkan terkait kegiatan keagamaan yang dipimpin oleh perempuan berinisial PY, yang dikenal sebagai Umi Cinta

Ia disebut menjanjikan “tiket masuk surga” bagi jemaatnya dengan syarat membayar infak sebesar Rp 1 juta. 

Aktivitas ini berlangsung di sebuah rumah di Perumahan Dukuh Zamrud, RW 12, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, tanpa izin resmi dari lingkungan.

Situasi memanas pada Minggu (10/8/2025), ketika puluhan warga mendatangi rumah Umi Cinta untuk memprotes kegiatan yang dianggap tertutup, eksklusif, dan meresahkan. 

Tokoh agama setempat, Abdul Halim (54), mengungkapkan bahwa protes ini dipicu oleh berbagai penyimpangan yang ditemukan selama delapan tahun kegiatan berlangsung. 

7 Fakta 'Membagongkan' Soal Penyimpangan Pengajian Umi Cinta di Bekasi, Nomor 4 Ternyata Sudah Berjalan Selama....
Sumber :
  • tangkapan layar instagram jabodetabekterkini

 

Berikut adalah 7 Fakta Mencengankan soal pengajian Umi Cinta di Bekasi:

1. Perubahan Sikap Peserta yang Mengkhawatirkan

Abdul Halim mengaku menerima laporan dari warga bahwa sejumlah peserta mengalami perubahan perilaku setelah mengikuti kegiatan Umi Cinta.

“Warga melaporkan bahwa beberapa ibu-ibu dan remaja yang ikut kegiatan ini mulai berubah sikap, anak jadi sulit diatur orang tua, istri jadi melawan suami,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Bahkan, ada kabar bahwa beberapa perempuan bercadar mulai melepas cadarnya dan duduk di ruang yang sama dengan laki-laki non-mahram tanpa pemisah. Perubahan ini membuat warga khawatir akan adanya ajaran yang menyimpang dari norma keagamaan setempat.

2. Janji Masuk Surga dengan Bayaran Rp 1 Juta

Salah satu pengakuan paling kontroversial datang dari mantan peserta kegiatan. Mereka mengungkapkan bahwa Umi Cinta menjanjikan surga bagi siapa saja yang memberikan infak sebesar Rp 1 juta.

“Ada beberapa mantan jemaah yang mundur, karena merasa ada hal-hal yang tidak logis, seperti iming-iming bisa masuk surga dengan memberi Rp1 juta,” jelas Abdul Halim.

Selain itu, ada tarif lain yang dipatok: Rp 100 ribu per orang, Rp 200 ribu untuk pasangan suami-istri, dan Rp 400 ribu untuk keluarga dengan dua anak. 

Setiap minggu, peserta juga diwajibkan memberi infak minimal Rp 100 ribu secara terbuka, tanpa amplop, agar nominalnya terlihat oleh semua orang.

3. Kegiatan Tanpa Izin Lingkungan

Menurut Abdul Halim, kegiatan ini tidak pernah mendapatkan persetujuan dari ketua RT maupun RW.

“Iya, enggak ada izin lingkungan RT dan RW,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung tertutup di dalam rumah dengan pagar terkunci, memicu kecurigaan warga. Tidak hanya itu, suara bising dari anjing peliharaan dan sikap arogan beberapa jamaah, seperti parkir sembarangan hingga merusak tanaman warga, turut memperkeruh suasana.

4. Sudah Berlangsung Selama Delapan Tahun

Ritual keagamaan ini bukan kegiatan baru. Menurut warga, Umi Cinta sudah menggelarnya selama kurang lebih delapan tahun. 

Pertemuan diadakan setiap akhir pekan mulai pukul 05.00 hingga 12.00 WIB, diikuti sekitar 70 orang. Sebelum tinggal di Dukuh Zamrud, PY dan kelompoknya sempat melakukan kegiatan serupa di perumahan lain, namun ditolak warga setempat.

5. Memicu Kemacetan dan Gangguan Ketertiban

Jumlah peserta yang cukup banyak membuat area sekitar rumah sering macet, terutama karena kendaraan diparkir sembarangan. 

Kondisi ini diperburuk dengan sikap beberapa anggota yang dianggap arogan dan tidak mematuhi aturan lingkungan.

6. Pelaporan Terhadap Tokoh Agama

Situasi makin panas ketika Umi Cinta melaporkan seorang tokoh agama wanita setempat atas dugaan pencemaran nama baik. 

Tindakan ini justru memicu kemarahan warga dan memperkuat gerakan penolakan. Spanduk besar berisi tanda tangan penolakan pun dipasang di depan rumahnya dan gerbang perumahan.

7. Praktik Tertutup dan Eksklusif

Banyak mantan peserta mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat tertutup dan eksklusif. Pintu gerbang selalu terkunci, dan hanya anggota tertentu yang bisa masuk. 

Warga yang awalnya menerima keberadaan kelompok ini akhirnya berbalik menolak setelah mengetahui adanya ajaran dan praktik yang dinilai menyimpang.

Protes besar pada 10 Agustus 2025 menjadi puncak ketegangan antara kelompok Umi Cinta dan warga. Spanduk penolakan, aksi damai, serta liputan media membuat kasus ini viral di dunia maya. 

Di tengah sorotan publik, warga menegaskan bahwa mereka tidak menolak pengajian secara umum, tetapi menolak kegiatan yang tidak transparan, tidak berizin, dan sudah menimbulkan keresahan.

Abdul Halim menegaskan:

“Kalau memang pengajian, silakan saja, asal terbuka dan sesuai aturan lingkungan.”

Kini, kasus ini tengah menjadi perhatian aparat dan pemerintah daerah. Publik menunggu langkah tegas terhadap praktik yang mengatasnamakan ajaran agama untuk kepentingan yang patut dipertanyakan. (udn)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral