- Freepik
Naskah Khutbah Jumat Singkat 30 Mei 2025: Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah, Waktu Mustajab Menggapai Surga
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan terbaik dalam seluruh aspek kehidupan.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,
Kita tengah menyambut salah satu momen paling agung dalam kalender Islam, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Allah SWT sendiri bersumpah atas waktu ini dalam Surat Al-Fajr Ayat 1–2, begini redaksinya:
وَالْفَجْرِۙ, وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
Artinya: "Demi fajar. Dan demi malam yang sepuluh." (Al-Fajr, 89:1-2)
Mayoritas ulama tafsir, seperti Ibnu Katsir dan Al-Qurthubi menyepakati, bahwa yang dimaksud "malam yang sepuluh" dalam ayat ini adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Melalui tafsir dari ayat ini, maka 10 hari pertama Dzulhijjah merupakan waktu terbaik untuk memperbanyak amal.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Khatib akan menerangkan 10 hari pertama ini merupakan hari Terbaik sepanjang tahun, sebagaimana dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah." (HR. Bukhari, no. 969)
Maka, hal ini menunjukkan bahwa ibadah pada hari-hari ini, baik shalat, puasa, sedekah, atau dzikir lebih utama dibanding hari-hari lainnya, bahkan melebihi hari-hari di bulan Ramadhan, kecuali Lailatul Qadar.
Maka tidak heran, para salafus shalih seperti Ibnu Umar dan Abu Hurairah memperbanyak takbir dan dzikir di tempat umum saat memasuki awal Dzulhijjah.
Ibadallah,
Ada beberapa amalan yang dianjurkan, seperti puasa sunnah terutama Hari Arafah (9 Dzulhijjah), sebagaimana dalam salah satu hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim, no. 1162)
Kemudian, amalan lainnya seperti takbir, tahlil, dan tahmid secara terbuka.
Ini merupakan sunnah yang dihidupkan oleh para sahabat dan ulama. Takbir dapat dimulai sejak 1 Dzulhijjah hingga hari tasyrik (13 Dzulhijjah).
Selanjutnya berqurban yang berlangsung setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau Hari Raya Idul Adha.
Ini sebagai bentuk meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS, yang diperintahkan menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS.