news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Buya Yahya.
Sumber :
  • YouTube

Grup Fantasi Sedarah di Facebook Bikin Geger, Buya Yahya Beri Peringatan Tegas, Mulai Sekarang Jauhi Hal-hal ini!

Grup Facebook “Fantasi Sedarah” bikin geger publik, Buya Yahya beri peringatan keras untuk jauhi tontonan haram, jaga mata, dan lindungi keluarga.
Rabu, 21 Mei 2025 - 17:13 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan sebuah grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah”.

Grup ini diduga menjadi wadah bagi individu-individu yang membahas hingga memfantasikan hubungan terlarang dalam ikatan keluarga atau yang dikenal sebagai inses.

Fenomena mengerikan ini sontak memicu kegelisahan di masyarakat luas, karena tak hanya menabrak norma sosial dan hukum negara, tetapi juga mencoreng nilai-nilai moral dan agama yang dijunjung tinggi.

Dalam konteks agama Islam, tindakan menyimpang seperti ini dikategorikan sebagai perbuatan sangat keji yang tak bisa ditoleransi.

Grup yang disebut-sebut berisi konten-konten tidak pantas dan melibatkan hubungan antar anggota keluarga kandung itu dinilai sangat merusak moral publik.

Keberadaan grup tersebut juga dianggap mencerminkan betapa kebebasan digital jika tidak diiringi dengan filter moral, dapat menjelma menjadi tempat suburnya kerusakan akhlak.

Menanggapi keresahan ini, ulama ternama Buya Yahya angkat bicara.

Dalam ceramahnya yang disiarkan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya memberikan pandangan mendalam terkait fenomena rusaknya akhlak dan mental manusia akibat konten-konten menyimpang seperti yang diduga ada di grup tersebut.

"Pandangan Islam sangat jelas, kerusakan moral yang dibarengi kerusakan mental itu memang susah, berat,” ujar Buya Yahya.

Beliau menjelaskan bahwa seseorang yang hanya mengalami kerusakan moral, tetapi mentalnya masih sehat, biasanya masih memiliki rasa bersalah atau penyesalan.

Namun berbeda halnya jika kerusakan moral disertai kerusakan mental.

Maka orang tersebut tidak hanya terbiasa melakukan kesalahan, tetapi bahkan merasa bangga dan ingin orang lain ikut melakukannya.

“Orang rusak moral dan akhlaknya tapi kalau mentalnya benar dia ada punya rasa mudah untuk menyesal, bahkan untuk mengulangi lagi tidak bisa,” lanjut Buya Yahya.

“Ini sudah mentalnya rusak. Dia tidak cukup membuat kesalahan, dia juga akan biasa melakukan lagi bahkan dia ingin orang lain melakukan kerusakan serupa,” tambahnya.

Buya Yahya kemudian menegaskan bahwa Islam memiliki sistem perlindungan moral melalui konsep mahram, yaitu batasan hubungan antar anggota keluarga yang tidak boleh dilanggar.

Mahram ini berfungsi sebagai pagar norma untuk mencegah tindakan menyimpang seperti inses.

“Dalam Islam ada rambu-rambu namanya mahram. Mahram itu orang yang haram dinikahi seperti anak dengan ibu, saudara dan saudari. Yang normal nggak mungkin mendekat ke situ,” jelasnya.

Namun, menurut Buya Yahya, gangguan moral dan perilaku menyimpang seperti itu bisa muncul dari paparan tontonan atau konten yang tidak senonoh, yang kini dengan mudahnya diakses lewat internet.

Ia pun menyebut tontonan porno dan media vulgar lebih berbahaya dari narkoba.

“Sebabnya itu dari apa? Matanya sendiri tidak dijaga, karena tontonan film kotor dan sebagainya, itu lebih seram dari narkoba, sehingga di pikirannya hanya itu saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengingatkan agar masyarakat terutama umat Islam tidak meremehkan pengaruh tontonan dan konten yang mereka konsumsi setiap hari.

“Makanya kami ingatkan jangan nonton itu, haram nonton itu dan itu merusak mental sehingga seorang ayah bisa menzinahi anak perempuannya, seorang ibu rela dengan anak laki-lakinya,” tuturnya dengan nada prihatin.

Menurut Buya Yahya, jika seseorang sudah sampai pada titik mental yang rusak akibat pengaruh tontonan atau konten kotor, maka ia tidak lagi merasa bersalah ataupun berdosa atas tindakan menyimpangnya.

“Setelah dia punya sakit begitu dia nggak merasa bersalah, nggak merasa berdosa. Jadi solusinya kita menghindari pandangan, jangan remehkan karena mentalnya rusak,” tutup Buya Yahya.

Munculnya grup seperti “Fantasi Sedarah” menjadi alarm keras bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bersosial media dan lebih tegas dalam menjaga nilai moral, terutama dalam lingkup keluarga. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral