- Tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official
Memangnya Diharuskan Baca Lafadz Niat Shalat secara Lisan? Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Jangan Keliru, Seharusnya...
tvOnenews.com - Setiap sebelum melaksanakan shalat, umat Islam wajib membaca niat yang sudah dikhususkan di masing-masing pelaksanaannya.
Secara bahasa, niat dalam shalat memiliki arti keinginan yang akan memberikan kesadaran hati untuk mengerjakan ibadah kepada Allah SWT.
Persoalan niat juga sering menjadi pembahasan penting, terutama pada lafadz masing-masing shalat yang dikhususkan apakah wajib dibaca di lisan atau cukup dalam hati.
Sebagian bertanya-tanya niat shalat harus diucap secara lisan, namun beberapa lainnya berpendapat tidak menjadi masalah kalau diucap di hati.
Lantas, mana yang benar? Ustaz Khalid Basalamah menjawab hal ini diharapkan agar tidak keliru dalam menafsirkan lafadz niat shalat.
- iStockPhoto
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Lentera Islam, Senin (19/5/2025), berikut penjelasan Ustaz Khalid Basalamah soal baca lafadz niat shalat.
"Ustaz, bolehkah mengucapkan niat ketika mau shalat atau wuudhu seperti nawaitu?," kata Ustaz Khalid Basalamah saat membaca pertanyaan seorang jemaahnya.
Karena banyak yang sering mengucap lafadz niat sebelum shalat, Ustaz Khalid Basalamah menegaskan tidak ada keharusan membaca secara lisan.
"Kalau kita kembali kepada hadis Nabi SAW, maka belum pernah ada pengucapan lafadz, tidak pernah ada," tegas Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah bertanya-tanya kenapa pengucapan lafadz dijadikan tradisi, khususnya bagi mereka dari Mesir yang mengikuti paham Mazhab Imam Syafi'i.
"Disusunlah, mereka mengatakan niat itu harus, supaya orang itu tidak lupa dan jelas, dia ucapkan dengan lisannya laluu disusunlah niat-niat itu," terangnya.
Lebih lanjut, bacaan niat yang umum sebenarnya bukan menjadi asas, tetapi hanya sekadar pelengkap sebelum shalat.
Lantas, mana niat yang benar? Ustaz Khalid Basalamah menegaskan pengucapan yang benar berada di dalam hati.
"Hatinya enggak niat shalat, ya enggak diterima, tapi kalau ada orang niat dalam hatinya memang mau shalat dan dia lupa ucapkan diterima shalatnya, karena asasnya adalah hati," jelasnya.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan rata-rata jumhur ulama, kalau lafadz niat diucap cukup di dalam hati, seperti Imam Ahmad, Imam Abu Malik, dan Imam Abu Hanifah.