- dok.ilustrasi istock
Apakah Benar, Makan Buah Apel Berlebihan Buat Orang Pikun dan Masuk Neraka? Simak Jawabannya
Jakarta, tvOnenews.com- Buah apel secara umum disukai banyak orang karena rasanya yang segar, manis dan sedikit ada sensasi asemnya.
Bahkan selain rasanya yang enak, juga menyimpan sejuta manfaat bagi kesehatan, jika wanita makan ini bisa mendapatkan kulit glowing (sehat dan bercahaya).
- dok.ilustrasi istock
Melansir Halodoc juga disampaikan, bisa mencegah penuaan dini, dan menghilangkan jerawat, noda, dan bintik-bintik gelap,dll.
Namun, siapa sangka buah yang rasanya enak ini, pernah dijelaskan Ustaz Adi Hidayat agar tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Sebab ada efek samping, kurang baik untuk kesehatan, terutama daya ingat seseorang.
Anjuran Ustaz Adi Hidayat soal Kontrol Asupan Apel
Meski rasanya manis dan sedikit kecut atau asam, sebaiknya hindari. Hal ini perlu diketahui, kata Ustaz Adi Hidayat.
Apa yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat sebagai pengingat kembali agar memahami buah-buahan dalam Islam. Bukan melarang konsumsi ataupun menjual.
Pasalnya, buah yang diciptakan Allah SWT dan kita konsumsi akan memberi dampak baik dan juga ada sisi kurangnya.
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Buah apel yang mempunyai keragaman jenis dan rasa, ada sebaiknya dikurangi, kenapa?.
Mengutip dalam ceramah, Ustaz Adi dari YouTube Ceramah Pendek, dikutip Sabtu (17/5/2025). Katanya, buah apel yang hijau dengan rasa kecut atau asam ini perlu diperhatikan.
Hal tersebut berdasarkan pemahamannya, dan pendapat Ulama. Sehingga dianjurkan untuk lebih mengontrol asupan buah apel hijau yang terlampau asam itu.
"Pernah dengar Buah apa yang bisa meningkatkan kecerdasan itu sampai dianalisis. Ada juga buah bisa menurunkan daya Ingatan," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Di antara ulama sering menghindari tapi ini jangan dikonotasikan untuk penjual buah tertentu ya. Setiap buah itu ada manfaatnya, dan juga dampaknya juga pada yang lain, seperti apel hijau yang terlampau kecut," jelasnya.
Pasalnya, berdampak pada daya ingat seseorang. Disebut melemahkan kekuatan ingatan, para ulama menyampaikan seperti itu, berpeluang hambat seseorang masuk surga.