- Anadolu
Bukan Hanya Gaza, Israel Lancarkan Serangan Udara Lagi ke Suriah dan Membuat Ancaman Usai Kerusuhan di Damaskus
Yerusalem, tvOnenews.com - Tak hanya di wilayah Gaza, Israel meningkatkan serangan militer di Suriah dengan melakukan serangan udara ke wilayah pinggiran Damaskus.
Menurut pemerintah Suriah, serangan udara terjadi pada Kamis (1/5/2025) telah menewaskan sejumlah warga sipil termasuk dari komunitas Druze.
Tidak hanya serangan udara, bahkan Israel juga membuat ancaman terbuka kepada kepemimpinan Suriah.
Serangan Israel tersebut dilakukan dengan alasan untuk merespons kerusuhan yang terjadi di kawasan komunitas Druze.
Sebelumnya, Aksi kekerasan pecah pada Selasa dan Rabu di wilayah Ashrafiyat Sahnaya dan Jaramana, dekat Damaskus.
Menurut pejabat Suriah, bentrokan ini disebabkan adanya pesan suara yang tersebar diduga berasal dari seorang warga Druze berisi hinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Akibat dari aksi bentrok tersebut, sedikitnya terdapat 16 orang yang dilaporkan menjadi korban tewas, termasuk aparat keamanan.
Pemimpin otoritas dan kepala pertahanan Israel mengungkapkan bahwa serangan udara tersebut menjadi “operasi peringatan” untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap komunitas Druze.
Kemudian, kepala otoritas luar negeri Israel, Gideon Saar, mengungkapkan tindakan internasional untuk “melindungi kelompok minoritas di Suriah dari rezim dan kelompok terorisnya.”
Kepala pertahanan Israel, Israel Katz, juga mengeluarkan ancaman terbuka untuk menanggapi kerusuhan yang terjadi pada warga Druze di Suriah.
“Jika kekerasan terhadap warga Druze di Suriah tidak dihentikan, kami akan merespons dengan sangat keras,” ujar Israel Katz.
Pemerintah Suriah mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, menegaskan bahwa persoalan internal harus diselesaikan melalui dialog antar-komunitas, dan memperingatkan agar tidak ada campur tangan asing.
Direktorat Keamanan Umum Suriah menyatakan bahwa situasi telah kembali tenang setelah diadakan pertemuan dengan para pemimpin lokal. Pemerintah juga mengumumkan gencatan senjata dan rencana pengumpulan senjata dari warga di Jaramana dan Ashrafiyat Sahnaya.
Media penyiaran publik Israel melaporkan bahwa tentara Israel dari komunitas Druze telah meminta para pejabat tinggi untuk “turun tangan” demi melindungi keluarga mereka yang berada di seberang perbatasan.
Otoritas Suriah menuding bahwa kekerasan dipicu oleh “kelompok pelanggar hukum” yang ingin menciptakan ketegangan sektarian. Pemerintah menegaskan bahwa seluruh warga Suriah, termasuk komunitas Druze, diperlakukan sama di mata hukum.