- Persija Jakarta
3 Mantan Pemain Asing Persija ini Ternyata Mualaf di Indonesia, yang Satu Nyaris Gagal Peluk Agama Islam Gegara Malu...
tvOnenews.com - Tiga pemain asing ini pernah memperkuat Persija Jakarta pada eranya masing-masing. Mereka juga memiliki kisah perjalanan mualaf di Indonesia.
Sebagai klub legenda di Indonesia, Persija Jakarta pernah memiliki tiga pemain asing yang ternyata statusnya menjadi mualaf setelah bercokol di Indonesia.
Lantas, siapa saja tiga mantan pemain asing yang pernah membela Persija Jakarta menemukan titik cahayanya terhadap agama Islam, sehingga mantap mualaf saat berlaga di Liga Indonesia?
Berdasarkan dari berbagai sumber, tiga mantan pemain asing tersebut di antaranya, Antonio Claudio, Abanda Herman, dan Silvio Escobar.
Dari tiga pemain tersebut, sempat ada yang pernah hampir gagal saat ingin memeluk agama Islam, kira-kira siapa? Simak di bawah ini!
1. Antonio Claudio
- YouTube/Persija Jakarta
Antonio Claudio de Jesus Oliviera merupakan legenda Persija Jakarta kelahiran asal Brasil pada 16 April 1973. Kini ia telah menginjak usia 52 tahun.
Coach Toyo sapaan akrabnya pernah bersinar bersama Persija Jakarta. Ia pernah mempersembahkan trofi setelah membawa gelar juara Liga Indonesia musim 2000-2001.
Tak hanya sebagai pemain, Coach Toyo juga merasa bangga bisa membawa Macan Kemayoran kembali meraih gelar juara pada Liga 1 2018.
"Di tahun 2018 kembali setelah 17 tahun enggak pernah juara. Tahun 2018 bawa juara sebagai asisten pelatih tentu sangat senang dan bangga," ujar Antonio Claudio dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube resmi Persija Jakarta, Senin (28/4/2025).
Di tengah kepiawaiannya berkutat di Liga Indonesia sudah lebih dari 20 tahun, Coach Toyo memiliki kisah mualaf saat menjadi pemain dan berkiprah di salah satu klub asal Padang.
Coach Toyo menemukan hidayah Islam sejak mendapat sodoran kontrak di PSP Padang usai berlibur ke Brasil.
"Saya pun menerimanya karena PSP menargetkan lolos ke Divisi Utama (Liga 1) musim berikutnya," kata dia.
Pada 2000 silam, Coach Toyo akhirnya memutuskan mualaf dengan alasan karena hatinya tergerak sendiri untuk memeluk agama Islam.
"Saya jadi mualaf atas keinginan sendiri," tuturnya.
Keinginan ingin memeluk agama Islam semakin bertumbuh sejak dituntun oleh almarhum Pak Zamzami selaku manajer PSP Padang saat itu.