news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Tertidur.
Sumber :
  • pexels

Bablas Ketiduran sampai Lewat Salat Maghrib, Dahulukan Salat Isya Dulu atau Maghrib Dulu? Sebaiknya…

Bablas ketiduran hingga terlewat salat Maghrib dan baru bangun saat Isya? Mana yang harus didahulukan? Menurut Ustaz Adi Hidayat sebaiknya dahulukan...
Senin, 28 April 2025 - 16:15 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Tidur di sore hari memang kerap menjadi godaan besar.

Setelah beraktivitas sepanjang hari, tubuh terasa lelah, dan sering kali seseorang tertidur tanpa sengaja, bahkan melewatkan waktu salat Maghrib.

Yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, jika sudah terbangun dan waktu Isya pun sudah masuk, salat mana yang harus didahulukan?

Apakah salat Isya atau tetap mengerjakan salat Maghrib lebih dulu?

Fenomena ini cukup sering terjadi, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas padat atau kurang istirahat.

Rasa ngantuk di sore hari sulit ditahan, membuat seseorang bablas ketiduran dan baru terbangun ketika waktu Maghrib bahkan Isya telah lewat.

Sebagai umat muslim yang wajib menjaga salat lima waktu, penting untuk memahami bagaimana menyikapi situasi ini.

Dalam sebuah ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan langkah yang tepat ketika seorang muslim ketiduran hingga melewatkan waktu salat Maghrib.

Menurut beliau, situasi ini pernah dialami langsung oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah ketiduran sehingga melewatkan waktu salat.

Namun begitu bangun, beliau segera melaksanakan salat tanpa menunda-nunda lagi.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang tertidur dari satu salat atau melupakannya, maka hendaklah ia mengerjakannya ketika ia mengingatnya (karena) tidak ada kaffarah (yang dapat menggantinya) kecuali hal tersebut," (HR. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadis tersebut, Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa salat yang terlewat karena ketiduran wajib segera dikerjakan saat terbangun.

Tidak perlu merasa berdosa jika ketiduran tersebut memang tidak disengaja.

Namun, penting untuk tetap berusaha menjaga waktu salat agar tidak menjadi kebiasaan buruk.

Lalu, bagaimana jika setelah bangun ternyata waktu Isya sudah masuk? Salat mana yang sebaiknya dilakukan lebih dahulu?

Menjawab hal ini, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa urutan salat tetap harus diperhatikan.

Artinya, salat Maghrib tetap harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum melaksanakan salat Isya.

Ini karena salat Maghrib adalah kewajiban yang muncul lebih dahulu dan belum tertunaikan.

"Apa yang didahulukan, Maghrib dulu baru Isya berdasarkan urutan waktu salatnya," tegas Ustaz Adi Hidayat.

Artinya, seseorang yang terlewat salat Maghrib karena ketiduran, lalu bangun di waktu Isya, tetap harus mengerjakan salat Maghrib terlebih dahulu.

Setelah selesai menunaikan salat Maghrib, barulah melanjutkan dengan salat Isya.

Tidak dibenarkan langsung salat Isya tanpa mengganti salat Maghrib yang tertinggal.

Dalam situasi ini, hendaknya salat dilakukan dengan tertib dan sesuai niat masing-masing.

Salat Maghrib tetap dengan tiga rakaat seperti biasa, dilanjutkan salat Isya dengan empat rakaat setelahnya.

Jika memungkinkan, sebaiknya tidak dipisah terlalu lama antara kedua salat tersebut.

Perlu diperhatikan juga, meskipun ketiduran merupakan uzur (alasan yang dibenarkan) dalam Islam untuk tertundanya salat, umat muslim dianjurkan untuk menjaga pola tidur dan rutinitas agar tidak sering ketiduran hingga meninggalkan salat.

Menjaga kewaspadaan terhadap waktu-waktu salat tetap menjadi prioritas utama.

Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa meski syariat membolehkan mengganti salat yang tertinggal karena ketiduran, sebaiknya seorang muslim tetap berusaha menghindari kondisi tersebut.

Usaha maksimal dalam menjaga salat tepat waktu adalah bentuk penghormatan terhadap perintah Allah SWT.

Sebagaimana dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103).

Ayat ini menjadi landasan kuat pentingnya melaksanakan salat pada waktunya.

Namun apabila kondisi di luar kendali seperti ketiduran terjadi, Islam memberikan keringanan untuk menggantinya segera setelah sadar.

Dengan memahami ketentuan ini, umat muslim tidak perlu panik atau merasa bersalah berlebihan.

Yang terpenting adalah segera menunaikan kewajiban yang tertunda sesuai dengan urutannya. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral