- iStockPhoto
Orang Tua Makin Resah Anaknya Jadi Korban Bullying di Pesantren, Cara Menghadapinya Begini Kata Buya Yahya
Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan cara kedua yang harus dilakukan oleh para orang tua dikhususkan untuk mengingatkan dan menasihati para pengurus di pesantren.
"(Bilang ke pengurus) tolong jangan sampai di pondok pesantren ini atau di sekolah itu (anak) tidak nyaman dengan adanya anak sekolah atau orang yang tidak baik," katanya.
Buya Yahya berpendapat langkah tegas dari orang tua harus memberikan sanksi, karena sejatinya mereka telah memenuhi syarat pembayaran agar anak bisa mendapat ilmu pendidikan di pesantren.
"Sekiranya membuat mereka jera, bisa jadi mereka sampai dikeluarkan loh karena pengganggu itu bahaya sekali. Dalam sebuah tatanan pengganggu itu merusak, sehingga gara-gara dia, 10 atau satu kelas bisa tidak senang semuanya," sebutnya.
Buya Yahya menegaskan bahwa, kebijakan dari pihak sekolah maupun pesantren juga sangat penting, contoh sederhananyya harus bisa mengidentifikasi sebab-akibat dari bullying anak.
"Tidak boleh sebagai sekolah membela diri saja juga enggak benar, seperti halnya orang tua hanya marah saja enggak benar, bukankah kita punya hidup kerja sama di sini? Bukan saling bermusuhan," ucapnya.
Buya Yahya berpesan para orang tua juga dan guru atau tenaga pengajar lainnya harus saling bekerja sama, tanpa menciptakan permusuhan karena membiarkan anak menjadi korban bullying.
"Kita (orang tua) mendukung program-program yang ditegakkan guru untuk kemasalahan peraturan, cuma alangkah banyaknya orang tua yang malah mengajari, melanggar, dan sebagainya yang merusak, padahal gurunya membenahi," pesannya.
"Teruntuk lembaga yang menemukan keadaan semacam itu, tolong segera dibenahi sebelum para santri atau siswa bubar (kabur)," tandasnya.
(hap)