- ANTARA
Napi Lapas Kendari Mendapat Pembinaan Kerohanian Supaya Lebih Dekat Dengan Allah SWT
Kendari, tvOnenews.com - Para napi atau warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diberikan pembinaan kerohanian.
Kepala Lapas Kelas IIA Kendari Herman Mulawarman mengungkapkan hal ini dilakukan untuk meningkatkan ilmu agama serta kesadaran bagi para napi.
Demi terwujudnya program pembinaan kepribadian khusus kerohanian ini, pihaknya telah menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) serta organisasi di bidang keagamaan untuk memberikan pembelajaran dan pengetahuan.
"Jadi, pembinaan itu sudah terjadwal bahwa mereka setiap hari Selasa itu ustad dari luar akan datang ke sini mengajarkan warga binaan di dalam," ungkap Herman Mulawarman usai melaksanakan shalat Jumat berjamaah dengan para warga binaan di Lapas Kendari.
Dalam pelaksanaan program pembinaan kerohanian ini, pihaknya memberikan kesempatan bagi para warga binaan yang memiliki keahlian serta kemampuan untuk mengaji dan membawakan ceramah bagi para rekan-rekannya di dalam Lapas.
"Mereka juga yang bisa berceramah itu kita beri kesempatan untuk memberikan ceramah di dalam untuk mengingatkan rekan-rekan mereka sendiri," ujarnya.
- ANTARA
Perubahan Signifikan dari Para Napi
Berdasarkan pengamatannya, Herman Mulawarman juga melihat adanya perubahan yang sangat signifikan pada para warga binaan yang telah mengikuti pembinaan kerohanian tersebut.
Perubahan tersebut terlihat pada warga binaan yang saling memberikan motivasi juga mengajak agar terus belajar agama bersama-sama.
"Para pengurus masjid di sini juga terus memanggil dan memotivasi teman-teman mereka untuk belajar agama, karena dengan belajar agama pasti niscaya perilaku yang buruk bisa dihilangkan di hatinya," jelas Herman Mulawarman.
Sementara itu, Kepala Baznas Kota Kendari, Amri Natsir sampaikan kepada para warga binaan jika manusia ini adalah makhluk yang kontroversi.
Lantaran di dalam diri manusia terdapat kebaikan dan juga keburukan, sehingga manusia dapat bergeser untuk melakukan kegiatan buruk maupun melakukan kegiatan yang baik.
"Jadi, di dalam diri manusia itu ada namanya nafsu, menurut Imam Al Gazali nafsu itu dibagi dua, yaitu nafsu mutmainah dan nafsu amarah, dan nafsu amarah itu yang selalu mendorong manusia untuk melakukan perbuatan yang tidak baik yang bertentangan dengan kehendak Allah, tapi nafsu Mutmainnah itu sebaliknya," tutur Amri Natsir.