- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Dahulukan Mana Bayar Utang atau Sedekah Bila Mendapat Rezeki? Ternyata Ustaz Adi Hidayat Tegas Sebaiknya…
tvOnenews.com – Banyak orang yang menyertakan doanya dengan menyebut rezeki agar selalu diberikan kecukupan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Bila rezeki yang diterima masih kurang, sebagian orang memutuskan untuk utang kepada saudara.
Ketika diberi rezeki, timbul rasa ingin bersedekah padahal masih memiliki utang.
Lantas, manakah yang lebih didahulukan, apakah harus membayar utang atau melakukan sedekah terlebih dahulu?
- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Ada Rezeki, Bayar Utang atau Sedekah Dahulu
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Audio Dakwah, Ustaz Adi Hidayat mengajak umat muslim untuk memahami bahwa infaq atau sedekah.
Pada bagian Infaq terbagi menjadi dua bagian, yaitu infaq wajib dan infaq sunnah.
“Di Qur’an Surat An-Nisa ayat 34, infaq wajib ini adalah infaqnya suami kepada istrinya. Laki-laki diberikan kelebihan oleh Allah, beda dengan perempuan. Di antara kelebihannya diberikan perangkat untuk mencari nafkah. Nafkah itu singkatan dari infaq. Maka ini yang disebut nafkah wajib,” ungkap Ustaz Adi Hidayat pada tayangan YouTube Audio Dakwah.
Sedangkan, infaq sunnah diberikan kepada 5 golongan seperti orangtua, kerabat terdekat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang kesulitan bekal dalam perjalanan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa utang wajib untuk dibayar.
Bahkan bila telah meninggal dunia, maka utang akan tetap dibawa mati. Maka wajib dibayar oleh sanak saudaranya.
“Jadi hukum Anda untuk meminjam uang kepada orang lain atau meminjam barang sebagai utang. Itu kalau memang Anda berhak untuk meminjamnya silakan. Tapi membayarnya itu wajib,” ujarnya.
- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Jika seseorang berada dalam situasi harus memilih antara infaq wajib (terhadap istri) atau membayar utang terlebih dahulu, maka bisa dilihat dari keluasannya.
“Kalau misalnya keluasannya lebih kepada keluarga, keluarga cukup di sekian, sebagian untuk bayar utang, maka akan lebih baik jika dibagi dua di sini. Ini untuk infaq keluarga sampaikan kepada keluarga dengan jujur bahwa sedang terikat piutang supaya diberikan rezeki lebih oleh Allah SWT,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menganjurkan bagi yang masih memiliki utang bisa menyampaikan kondisi saat ini kepada orang yang diutangi.
Pendakwah asal Pandeglang ini juga menyebut hukumnya sunnah bagi seseorang untuk membantu orang lain bila merasa kesulitan dalam hal apapun, termasuk keuangan.
“Jika Anda seseorang yang diutangi kemudian dia (si penghutang) hendak membayar tetapi dalam keadaan kesulitan luar biasa, maka lebih baik jika ia memberikan penangguhan dari sini,” pungkasnya.
Akan tetapi, dirinya juga mengingatkan apabila infaq ini diberikan kepada yang sunnah, maka lebih baik dahulukan yang wajib atau membayar utang. (kmr)