- Tangkapan layar YouTube Need A Talk
Awalnya Bukan Muslim Kini Selalu Debat dengan Tokoh Agama Lain sejak Mualaf, Dondy Tan Ungkap Alasannya Ternyata...
tvOnenews.com - Pendakwah mualaf ternama, Dondy Tan biasa disapa Koh Dondy mengutarakan alasan ia semenjak memeluk agama Islam, selalu membuat konten soal perdebatan tentang agama.
Jejak Dondy Tan selalu mengajak debat seputar pandangan Islam terhadap tokoh agama lain mencuri perhatian publik. Padahal sempat menganut Kristen Protestan sebelum mualaf dan menjadi Muslim.
Lantas, seperti apa alasan Dondy Tan memilih kisah perjalanan hidupnya untuk selalu berdebat tentang agama dikaitkan dengan pandangan Islam? Simak di bawah ini!
Dondy Tan soal Debat dengan Tokoh Agama
- Instagram/@dondy.tan
Dalam suatu kesempatan, Dondy Tan belum lama ini berbincang bersama Atta Halilintar melalui acara podcast YouTube Need A Talk.
Pada awal dikusi tersebut, Atta Halilintar langsung bertanya dan merasa heran mengapa Dondy Tan selalu berdebat tentang agama, meskipun semua isinya masuk akal.
Menurut Dondy Tan, perdebatan tersebut tidak semata-mata hanya mempertahankan pendapatnya, tetapi juga harus memiliki pembekalan yang cukup matang.
"Kalau kita berani ngajak orang debat, modal utama kita kan pertama kali harus menguasai materinya. Kalau kita enggak memahami materi, mau mental kita sekuat apa jatuh-jatuhan nanti kita kayak kebingungan gitu," ungkap Dondy Tan dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Need A Talk, Selasa (8/4/2025).
Pria kelahiran Melbourne berdarah Tionghoa itu mengatakan, ia memang sering mengajak diskusi dan debat terhadap pemuka agama lain, baik dari pihak Kristen maupun pemeluk agama lainnya.
Tak hanya itu, Dondy sering membimbing orang non-Muslim mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi mualaf tidak sekadar mengajak, tetapi juga harus menguasai ajaran dari agama lain.
Ia kebetulan pernah memeluk agama Kristen Protestan. Ketika berdebat, ia sudah mengetahui seputar ajaran di dalam agama tersebut.
"Kalau enggak menguasai materi pasti susah, makanya saya sampai kumpul-kumpulin kitab-kitab mereka, kita pelajari sejarah mereka, kita pelajari kapan terbentuk dan sebagainya," jelasnya.
"Ketika kita punya bukti yang sudah dilihat dan dipegang begini, itu kan membuat kita tenang, karena apa? Kita tidak perlu emosi karena kita sudah punya buktinya, nanti mereka mau ngomong gimana kita tinggal tunjukkin," sambungnya.