news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Dok Suasana Syawalan Kudus.
Sumber :
  • ANTARA

​Tradisi Syawalan di Kudus: Merayakan Lebaran Ketupat dengan Kearifan Lokal​

Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terdapat tradisi unik yang dikenal sebagai Syawalan atau Lebaran Ketupat. Tradisi ini dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri dan menjadi momen penting yang sarat makna budaya dan spiritual.​
Selasa, 8 April 2025 - 10:05 WIB
Reporter:
Editor :

Tradisi Syawalan Lain di Kudus

Selain Parade Sewu Kupat, Kudus juga memiliki berbagai tradisi Syawalan lain yang tak kalah menarik:​

Syawalan Sendang Jodo: Dilaksanakan di Desa Purworejo, Kecamatan Bae, tradisi ini melibatkan kirab gunungan ketupat dan lepet yang diarak menuju Sendang Jodo. Masyarakat percaya bahwa sendang ini memiliki nilai spiritual, dan siapa pun yang datang dengan niat baik akan dimudahkan jodohnya atau diberi awet muda .​

Tradisi Bulusan: Di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, terdapat tradisi unik yang melibatkan kirab gunungan hasil bumi dan jajanan pasar. Tradisi ini diakhiri dengan ritual di kolam yang dihuni bulus (kura-kura), yang diyakini membawa berkah bagi masyarakat setempat 

Tradisi Lomban: Dilaksanakan di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, tradisi ini melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan budaya dan keagamaan yang memperkuat solidaritas sosial.​

Upaya Pelestarian

Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat berupaya melestarikan tradisi-tradisi Syawalan ini. Salah satu langkah konkret adalah rencana untuk mencatatkan Parade Sewu Kupat Muria ke dalam Rekor MURI sebagai upaya mengangkat budaya lokal ke tingkat nasional . Selain itu, tradisi ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.​

Tradisi Syawalan di Kudus merupakan manifestasi kearifan lokal yang menggabungkan nilai-nilai spiritual, budaya, dan sosial. Melalui berbagai ritual seperti Parade Sewu Kupat, Syawalan Sendang Jodo, Tradisi Bulusan, dan Tradisi Lomban, masyarakat Kudus tidak hanya merayakan kemenangan setelah Ramadhan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan melestarikan warisan budaya leluhur. Upaya pelestarian dan pengakuan tradisi ini menjadi penting agar generasi mendatang dapat terus mengenal dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki.

Bupati Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus mengapresiasi penyelenggaraan Parade Sewu Kupat Muria yang terus digelar setiap tahun. "Kami juga berencana mencatatkan tradisi budaya ini ke Rekor MURI di tahun mendatang," ujarnya.

Menurut dia, Parade Sewu Kupat Muria ini sebagai atraksi wisata di Kabupaten Kudus yang bisa menarik perhatian wisatawan untuk berdatangan. Selain itu kegiatan kali ini juga sebagai bentuk pelestarian tradisi dan budaya di Kudus.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral