- iStockPhoto
Teks Khutbah Idul Fitri 2025 Singkat: Lisan yang Terjaga, Keluarga yang Bahagia saat Lebaran
Sebagaimana dalam redaksi Surat Al-Isra Ayat 53 menjadi rujukan dalil Al-Quran mengenai setiap umat Muslim harus menjaga tutur katanya, Allah SWT berfirman:
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Artinya: "Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS. Al-Isra, 17:53)
Ucapan yang baik dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga. Sementara, perkataan yang kasar atau menyakitkan dapat menimbulkan konflik dan merusak keharmonisan.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Lisan bisa menjadi ujian terberat bagi kita selama menikmati Lebaran yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan, keceriaan, dan canda tawa bersama keluarga.
Lebaran adalah waktu di mana keluarga besar berkumpul, saling berbagi cerita dan pengalaman. Namun, tanpa disadari, momen ini juga bisa menjadi ujian bagi lisan kita.
Contoh sejumlah ucapan yang tidak seharusnya terlontarkan saat Lebaran, antara lain:
1. Ucapan yang Menyakitkan Hati
Komentar tentang penampilan fisik, status pernikahan, atau pencapaian seseorang dapat melukai perasaan.
2. Ghibah dan Fitnah
Membicarakan keburukan orang lain atau menyebarkan informasi yang belum tentu benar dapat merusak silaturahmi.
3. Ucapan Sombong dan Membanggakan Diri
Menceritakan keberhasilan pribadi dengan maksud pamer dapat menimbulkan rasa iri dan tidak nyaman di antara anggota keluarga.
Pada kesempatan kali ini, khatib akan menjelaskan secara ringkas terkait keutamaan menjaga lisan dalam agama Islam.
Orang yang menjaga lisan merupakan salah satu tanda kesempurnaan iman, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)