news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi malam Lailatul Qadar.
Sumber :
  • iStockPhoto

Sosok Pembawa Pedang 1.000 Tahun: Kisah di Balik Keutamaan Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah satu malam yang dinantikan oleh setiap umat muslim saat bulan Ramadhan. Hal ini karena Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa, bahkan dikatakan lebih baik dari seribu bulan.
Minggu, 23 Maret 2025 - 23:30 WIB
Reporter:
Editor :

Ia selalu memukul mundur pasukan orang kafir berkat kemampuan fisik dan keberanian yang luar biasa, nyali musuh pun ciut saat berhadapan dengannya.

Mereka sadar tidak akan bisa mengalahkan Nabi Syam’un dalam hal adu fisik, mereka mengirim utusan untuk menemui dan menawarkan barang mewah kepada istrinya. 

Mereka menjanjikan sebuah guci yang terbuat dari emas dan dipenuhi dengan emas pula, jika ia bisa mengikat suaminya agar pasukan bisa menahannya di markas dan mereka tak perlu risau dengan kekuatannya lagi.

Ketika Nabi Syam’un tertidur pulas, sang istri mulai menjalankan aksinya dengan mengikatkannya dengan tali yang terbuat dari akar serabut. 

Setelah terbangun dari tidurnya, Nabi Syam’un berusaha agar terlepas dari ikatan yang menjeratnya, dengan kekuatan fisik yang ia miliki, Nabi Syam’un bisa terlepas dengan begitu mudah. 

Dia pun menanyakan tentang alasan sang istri melakukan hal itu, istrinya pun menjawab kalau dia hanya ingin menguji seberapa besar kekuatan suaminya itu.

Setelah gagal mengikatnya menggunakan akar serabut, dilakukanlah percobaan kedua dengan menggunakan rantai dan kembali gagal.

Lalu, datanglah iblis membisikkan salah satu pasukan agar meminta sang istri untuk mencari tahu tentang kelemahan suaminya, maka sang istri pun menanyakannya dan sang suami pun menjawab bahwa kelemahanya adalah rambut panjangnya.

Nabi Syam’un memiliki rambut yang panjang, bahkan hampir menyentuh tanah sangking panjangnya. Setelah suaminya tertidur, sang istri mulai memotong rambut suaminya secara diam-diam.

Potongan rambut tersebut kemudian digunakan untuk mengikat tangan dan kaki sang suami. Tak berselang lama, datanglah bala pasukan untuk menangkap dan membawa Nabi Syam’un ke markas mereka untuk disiksa dan dieksekusi mati.

Markas musuh sangat tinggi dan luas, bangunan itu memiliki satu tiang inti dan di tiang itulah Nabi Syam’un disiksa dengan amat sadis. 

Ia pun bermunajat kepada Allah agar ia diberikan kekuatan untuk bisa melepas tali yang melilitnya dan bisa mendorong tiang utama sehingga bangunan tersebut bisa roboh serta ia bisa keluar dengan selamat. 

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral