- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jauh Sebelum Rumahnya Digeledah KPK atas Dugaan Korupsi Bank BJB, Ridwan Kamil Ungkap Tiga Nilai Spiritual Hidupnya
"Yang terakhir, beliau menyampaikan bahwa ‘Insyaallah kalau saya tidak ikut campur masalah tersebut’," tutur Iswara.
Penggeledahan ini menyangkut setelah KPK menemukan adanya dugaan kasus korupsi proyek iklan Bank BJB terjadi selama periode 2021 hingga 2023 lalu.
Dugaan korupsi iklan BJB menyeret lima orang berstatus tersangka, KPK mengutarakan bahwa, kasus yang melibatkan Ridwan Kamil ditetapkan tersangka telah meraup Rp222 miliar.
Ketika mengemban tugas sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil padahal selalu berpegang teguh pada tiga nilai spiritual yang menjadi pedoman dalam hidupnya.
RK sapaan akrab lainnya mengungkap hal itu jauh sebelum namanya terlibat dugaan korupsi, tepatnya saat masih berstatus Gubernur Jawa Barat.
Tiga Nilai Spiritual Dipegang Ridwan Kamil
Pada 2021, Ridwan Kamil menjalani kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Barat. Ia mengatakan tugas tersebut harus bernilai ibadah.
"Pertama, niatkan kepemimpinan sebagai ibadah," ujar Ridwan Kamil di Bandung dikutip, Minggu.
Emil menginginkan masa kepemimpinannya sebagai ibadah untuk kebaikan Jawa Barat. Ia berpegang teguh terhadap satu surat Al-Quran yang menyentuh hatinya.
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah’ Makanya saya sebagai dosen, wali kota, gubernur niatnya adalah ibadah," jelas Ridwan Kamil.
Emil kemudian membeberkan nilai spiritual yang kedua sebagai pedoman hidupnya. Ia menganggap, sifat dalam kekuasaan hanya sementara agar ia dalam kondisi husnul khatimah.
"Jadi, saya berdoa pada diri sendiri agar saya mengakhiri jabatan dengan husnul khatimah," katanya.
Dalam salah satu ayat Al-Quran lainnya, Emil mengutip seputar kekuasaan yang dijalani seseorang harus digunakan sebaik-baiknya. Allah SWT sewaktu-waktu menghilangkan kekuasaan tersebut.
Terkait kekuasaaan bisa menghilang kapan saja, Emil menyinggung banyak seseorang menyalahgunakan kepemimpinannya. Alhasil, mereka berakhir tragis karena terlibat kasus korupsi.
"Jadi saya berkompetisi untuk jadi Gubernur Jabar dan Allah takdirkan, Allah juga bisa cabut kekuasaannya kapan pun," tuturnya.
Nilai spiritual ketiga, berkaitan dengan upaya selalu memberikan manfaat kepada masyarakat di masa-masa ia mengemban sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Seorang ketua RT bisa lebih mulia dari pada gubernur, kalau dia hidupnya dirasakan manfaatnya oleh warga. Jadi, kalau lihat saya sibuk bikin terobosan, itu tadi saya enggak mau jadi manusia yang rugi yang kepemimpinannya habis tapi tidak ada jejak atau karya," pungkas Ridwan Kamil.