- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Sudah Mandi Junub Langsung Ingin Shalat, Perlu Wudhu Lagi atau Tidak? Ustaz Adi Hidayat Peringatkan Hati-hati
Ia mengatakan, mandi junub sudah otomatis mewakili wudhu, bahkan harus berwudhu terlebih dahulu sebelum tubuh benar-benar telah suci.
Kondisi mengharuskan mandi junub selain hubungan intim dan keluar air mani, seperti haid, nifas, dan sebagainya. Haid dan nifas mengandung kotoran akibat adanya darah yang keluar dari tubuh.
Meski demikian, UAH mengingatkan, apabila sudah mandi junub kemudian mengeluarkan sesuatu yang kotor, maka wajib mengambil wudhu sebelum menunaikan shalat.
Kotoran-kotoran yang keluar dari tubuh itulah menyebabkan seseorang kembali dalam kondisi mengalami atau memiliki hadas kecil, misalnya akibat buang air kecil dan lain-lain.
"Kecuali jika Antum sudah handukan, terus pengen pipis, di situ harus wudhu lagi," tukasnya.
Hadis Riwayat Shalat Tanpa Wudhu
Dilansir tvOnenews.com dari NU Online Jabar, dalam hadis riwayat dari Siti Aisyah Radhiyallahu 'Anha telah menjelaskan perkara ini.
Sayyidah Aisyah RA menerangkan kondisi Nabi Muhammad SAW tidak berwudhu setelah mandi junub saat ingin mengisi ibadah shalat pada waktu terbitnya fajar shadiq, begini redaksinya:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَغْتَسِلُ وَيُصَلِّي الرَّكْعَتَيْنِ وَصَلاَةَ الْغَدَاةِ ، وَلاَ أَرَاهُ يُحْدِثُ وُضُوءًا بَعْدَ الْغُسْلِ.
Artinya: "Aisyah RA mengatakan, 'Rasulullah sering mandi kemudian melakukan shalat dua rakaat dan shalat subuh. Dan aku tidak melihatnya memperbarui wudhunya setelah mandi'." (HR. Abu Dawud, An-Nasa'i & Tirmidzi)
Dalam tafsir ayat ini, seolah-olah memberikan keterangan kondisi Nabi Muhammad SAW tidak memperbarui wudhunya hendak shalat. Hal ini dipertegas melalui hadis riwayat dari Ibnu Majah:
كَانَ لَا يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ
Artinya: "Nabi tidak pernah berwudhu setelah mandi janabah."