Jika Ingin Rezeki Menghampiri Sebelum Shalat Subuh, Habib Novel Alaydrus Sarankan Baca Zikir ini 100 Kali dari Ajaran...

Rata-rata imam belum memulai shalat Subuh sejak adzan berkumandang. Waktu kosong antara iqamat dan adzan menjadi momen terbaik mengisi banyak amal dan ibadah, salah satunya zikir.

"Pahala dapat, kurang pasti dapat, lebih malah dapat, tapi fungsi pahalanya akan bergetar jika sesuai jumlahnya 100 kali, wajib sebelum shalat Subuh, hanya cukup hafal Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim Astaghfirullah," jelasnya.

Ia membagikan ini bukan dijadikan zikir sembarangan belaka, tetapi berasal dari pengalamannya kala ibadah haji dan umrah di Tanah Suci, rata-rata imam masjid tidak langsung mulai shalat Subuh.

Imam Masjid Kota Makkah dan Madinah Tak Langsung Shalat Subuh

"Makanya kalau Anda ke Madinah ke Makkah, saya sudah lihat enggak ada tuh habis adzan langsung kamat," ucap dia.

Hampir semua masjid di Kota Makkah dan Madinah tidak langsung mengumandangkan iqamat. Mereka lebih dulu mendahulukan banyak amalan di waktu kosong setelah adzan Subuh.

Ulama kondang itu menyebutkan, pelaksanaan shalat Subuh di Makkah dan Madinah jika disimpulkan berdasarkan pengalamannya, para imam baru memulainya saat matahari mulai terbit.

"Maka saya saat haji di Madinah al-Munawwaroh selama tujuh hari, itu shalat Subuhnya hampir matahari terbit. 20 menit sebelum matahari terbit itu, biasanya baru shalat Subuh, mepet banget sama terbitnya matahari," paparnya.

Habib Novel Alaydrus menambahkan, cara seperti itu tidak masalah walaupun ada sedikit waktu yang tertunda untuk shalat. Namun, mereka telah berusaha agar meraih rezeki melalui banyak amalan.

"Karena amalan habis adzan Subuh itu banyak, ada dzikir juga ada doa. Setelah itu, enggak lama kemudian apa kira-kira hasilnya? Cespleng, rezeki berlimpah luber-luber sampai tetangganya dapat semua dalam waktu singkat," tutupnya.

Tasbih Malaikat adalah Zikir Pembuka Rezeki

Tasbih malaikat menjadi amalan zikir pemberi rezeki berdasarkan salah satu redaksi hadis riwayat, begini redaksinya:

سُئِلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْكَلَامِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: مَا اصْطَفَى اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ