Ngeri! Ternyata Orang Rajin Puasa Ramadhan tapi Tinggalkan Shalat 5 Waktu, Kata Ustaz Adi Hidayat Bisa Jadi ....

Jakarta, tvOnenews.com- Memasuki bulan suci ramadhan adalah momen emas, umat muslim meraih sejuta pahala dengan berbagai amalan.

Salah satu amalan atau ibadah wajib bulan Ramadhan itu puasa. Lalu, bagaimana ibadah wajib seperti shalat fardhu atau 5 waktu ditinggalkan kala puasa?.

Hal inilah yang disorot Ustaz Adi Hidayat atau UAH, sebagai Pendakwah Indonesia ia menjelaskan keutamaan keduanya agar tidak salah memahami. 

“Siapapun orang-orang yang puasa meninggalkan makan minumnya tapi tidak terputus dengan kata-kata yang kotor, yang jorok, perbuatan tercela, maka Allah tidak butuh pada puasanya,” ungkap Ustaz Adi Hidayat pada Kanal YouTube Adi Hidayat Official, dikutip Senin (3/3/2025).

Keutamaan Puasa Ramadhan 

Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan puasa ramadhan itu bersifat wajib.  

Sebagaimana, melansir NU Online, puasa bulan Ramadhan sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan 2025 dan berikutya.

Rasulullah SAW bersabda:

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ 

Artinya: Jarak antara shalat lima waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar (HR Muslim).

Keutamaan Shalat Fardhu (5 Waktu)

Sementara keutamaan shalat bagi umat muslim, dalam hadits diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar Ra,  

“Islam dibangun di atas lima perkara yaitu bersyahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji (bila mampu), dan berpuasa di bulan Ramadhan.” 

Kemudian, mendirikan ibadah shalat lima waktu merupakan kewajiban setiap umat Islam yang sudah dewasa (mukallaf).

Sesungguhnya, shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS An-Nisa [4]: 103).

“Itu jelas sekali, jangankan masalah sholat, masalah perilaku saja dinilai,” sambung Ustaz Adi. 

Dengan demikian, jika seseorang puasa ramadhan yang tak bolong sekalipun tapi tidak shalat. Ustaz Adi Hidayat besar kemungkinan sia-sia ibadahnya. 

Sebab keduanya, bersifat wajib. Hal ini disampaikan UAH karena Allah SWT menilai semua amalan atau ibadah yang dilakukan. 

“Jadi kalau ada orang puasa senang mencuri, senang mencela ya itu kata Nabi, Allah nggak butuh pada puasanya,” tuturnya.

“Anda puasa itu fungsinya untuk menutup maksiat, jika ada orang puasa tapi masih maksiat maka ada masalah dengan puasanya,” sambung Ustaz Adi Hidayat.

Sehingga UAH pun mengajak, agar umat muslim tidak salah memahami ibadah wajib puasa ramadhan dan shalat. Merugilah bila meninggalkan yang utama tersebut yang punya keistimewaan.

"Puasa yang benar itu akan memberikan perisai dari kemaksiatan, maka orang puasa tidak boleh mengerjakan yang ‘kotor’,” ucapnya

“Begitu mengerjakan hal yang kotor maka percuma puasanya,” tegas UAH.(klw)

Sebagai pengingat bersama, ada baiknya umat muslim menjalankan ibadah wajib. Informasi di atas menjadi referensi bacaan bersama.

Waallahualam