- Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Rawat Anak Yatim yang Punya Gangguan Jiwa? Buya Yahya Bagikan Cara Terbaiknya Wajib Lakukan ini agar Meraih Kebahagiaan
Artinya: "Mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan. (Mereka berkata,) "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu." (QS. Al Insan, 76:8-9)
Tafsir ayat ini memberikan makna yang begitu dalam bahwa, Allah SWT akan memberikan keberkahan hamba-Nya yang menolong anak yatim.
Dalam dalil Al Quran lainnya melalui redaksi Surat Al Baqarah Ayat 220 menjelaskan anjuran merawat anak-anak yang masih kecil ditinggalkan orang tuanya, Allah SWT berfirman:
فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya: "Tentang dunia dan akhirat. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.” Jika kamu mempergauli mereka, mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Baqarah, 2:220)
Sebagai pendakwah, Buya Yahya memahami cara merawat anak yatim tidak mudah, terlebih lagi jikalau ibunya sulit memberikan ekonomi yang layak.
Anak-anak tanpa sosok ayahnya rentan mengalami gangguan jiwa, sehingga seseorang ingin merawatnya harus membutuhkan tenaga ekstra.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu mengatakan cara terbaiknya adalah tidak mudah menyerah, amalan yang dilakukan oleh sepasang suami istri yang merawatnya tak boleh terputus.
Ia memahami gangguan jiwa yang dialami anak yatim menyulitkan mereka, namun dampaknya sangat dahsyat karena memberikan kebahagiaan bagi sepasang suami istri tersebut.