- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Puluhan Tahun Pakai Allahumma Lakasumtu, Ternyata ini Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasulullah SAW Kata Ustaz Adi Hidayat
"Bismillah kita minum air baru baca silahkan. Tapi kalau liat siap hadis, tanda-tanda dari kata-katanya nampaknya lebih menunjuk pada sebelum kita minum (baca doa berbuka) bukan setelah minum," sambungnya menjelaskan.
Lantas, bagaimana ada orang mukmin yang membaca setelah buka puasa?
"Meski setelah minum (bacanya) silahkan. Biasanya yang setelah minum itu menerjemahkannya gini ‘telah hilang haus’ minum dulu baru bilang hausnya, itu kalau dibaca dengan terjemahan biasa," paparnya.
Pendakwah tinggal di Bekasi ini lebih condong mengarahkan anjuran doa buka puasa dengan pendapat yang bermakna present atau sesuatu yang akan datang. Sebab, Rasulullah SAW menyebut ketepatan waktunya di bagian kalimat "idzar aftor".
"Liat hadisnya, karena Rasulullah SAW ‘idza aftor’ ini yang jarang dibaca ‘idza aftor’ apabila beliau berbuka. Di dalam rumus bahasa Arab kalau ada kata idza bersambung dengan past tense bentuknya maknanya present, akan," imbuhnya.
Berdasarkan bahasanya, kata UAH, doa pada umumnya dibaca sebelum memperoleh sesuatu. Sebelum berbuka puasa bisa dilanjutkan dengan bacaan basmallah.
"Itu pendekatan tapi tidak dipermasalahkan kalau kita mau baca setelah minum yang tidak tepat yang tidak baca doa," ucapnya.
"Dan akan basah tenggorokan bukan di sini poinnya, poinnya adalah dan sekarang ditetapkan pahala, insya Allah dengan kehendak Allah’. Al ajru tidak tersebut di dalam Al Quran termasuk di dalam bahasa Arab kecuali menunjuk pada dua makna, satu sesuatu yang langsung diberikan," lanjutnya memaparkan.
"Ada kedua sifatnya ditangguhkan nanti tidak sekarang. Jadi ada yang diberikan langsung oleh Allah setelah berbuka dan ada sesuatu yang ditunda nanti yang lebih besar lagi yang diberikan saat buka," tandasnya.
(hap)