news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ustaz Adi Hidayat (UAH) bocorkan doa buka puasa Ramadhan dari sunnah Rasulullah SAW.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Puluhan Tahun Pakai Allahumma Lakasumtu, Ternyata ini Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasulullah SAW Kata Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengupas tuntas bacaan amalan doa buka puasa Ramadhan apabila ingin mengikuti dari sunnah Rasulullah SAW bukan "Allahumma Lakasumtu".
Kamis, 20 Februari 2025 - 16:21 WIB
Reporter:
Editor :

Bacaan Latin: Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'alaa rizqika athortu birahmatika yaa arhamar rahimin.

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih."

UAH sebenarnya mendukung bacaan ini jika dipakai untuk berbuka puasa. Namun, sesungguhnya amalan doa tersebut bukanlah menjadi bagian sunnah Rasulullah SAW.

Doa buka puasa dari sunnah Rasulullah SAW telah termaktub dalam Hadis Riwayat Abu Dawud Nomor 2357 dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu, begini redaksinya:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Bacaan Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-allah taala.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah pasti ganjaran, dengan kehendak Allah Ta'ala." (HR. Abu Dawud, Daruquthni, Hakim & Nasa'i)

"Karena Rasulullah adalah kebiasaan, Nabi terbiasa dengan yang ini, karena Rasulullah SAW, ketika berbuka beliau berdoa 'Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-Allah'," ujar UAH.

Menurut para ulama, doa ini telah bersifat zahir berdasarkan dari pandangan mereka yang artinya "Telah hilang dahaga".

"Umumnya diterjemahkan dengan telah hilang haus itu, dan basah tenggorokan dan tetap sekarang pahala dari Allah, Insya Allah jika Allah berkehendak seluruhnya," jelas dia.

Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengungkapkan ketepatan waktu membaca doa ini, yang lagi-lagi berdasarkan dari pendapat ulama terbagi menjadi dua.

Pendapat pertama mengacu pada hilangnya dahaga seperti yang dipaparkan tadi. Penjelasan ini mengacu pengamalannya digetarkan, setidaknya setelah puasa batal.

Pendapat kedua mengarahkan doa buka puasa ini digetarkan sebelum membatalkan puasa, karena menganggap bagian kalimatnya memiliki konteks yang akan datang.

"Dibaca sebelum buka atau sesudah buka? Sebetulnya mau sebelum buka atau sesudah buka itu baik-baik saja tidak masalah," tuturnya.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral