- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Pemilik Bangunan Ikut Tanggung Dosa Bagi Tukang Bangunan yang Tidak Puasa Ramadhan? Ternyata Buya Yahya Bilang…
tvOnenews.com - Salah satu profesi yang rentan untuk tidak menjalankan puasa Ramadhan yaitu Tukang Bangunan. Apakah pemilik bangunan ikut dosa? Buya Yahya berikan penjelasannya.
Puasa ramadhan wajib dilakukan bagi setiap muslim di dunia. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 183.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Ayat berikutnya 184, menerangkan kondisi siapa saja yang boleh tidak mengerjakan puasa ramadhan, sebagai berikut:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Lantas bagaimana dengan tukang bangunan yang bekerja berat, apakah mereka termasuk yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa?
Dalam satu kajiannya, Buya Yahya jelaskan puasa bagi tukang bangunan yang bekerja berat.
Seperti apa penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan Youtube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa puasa tetap wajib dijalankan oleh seorang tukang bangunan.
Sebagaimana ibadah wajib lainnya seperti sholat, yang tidak boleh ditinggalkan meski dalam keadaan perang.
“Anda punya karyawan tidak berpuasa, maka Anda punya tanggung jawab di hadapan Allah. Selagi dia umat Laa ilaha illa Allah (Islam) berarti dia harus berpuasa,” tegas Buya Yahya.
“Kalau Anda membiarkan dia tidak puasa berarti Anda andil dosanya,” lanjutnya.
Apabila pemilik bangunan membiarkan para tukangnya tidak berpuasa dan tidak sholat maka mereka termasuk kepada golongan yang lupa dan lalai.
“Sama saja seperti ustaz yang membiarkan para pekerja bangunan masjid tidak sholat atau tidak puasa supaya masjid segera jadi sebelum sholat ied. Itu lalai juga,” ujarnya.
Maka dari itu hendaknya para tukang diberi waktu lebih longgar 15 menit untuk melaksanakan sholat dengan tenang.
Sementara saat bulan ramadhan, bisa diberi kelonggaran waktu pulang satu jam lebih awal agar bisa mempersiapkan diri menuju buka puasa.
Buya Yahya pun menceritakan sebagaimana dirinya menerapkan wajib sholat bagi para tukang bangunan yang bekerja di pesantren miliknya. (amr/kmr)