news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ustaz Adi Hidayat (UAH) peringatkan ziarah kubur sebelum Ramadhan hukumnya bisa haram.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Jangan Sembarangan Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Bisa Haram kalau Tujuannya seperti ini Kata Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan beberapa wilayah menjadikan ziarah kubur sebelum memasuki bulan suci Ramadhan sebagai tradisi, walaupun hukumnya bisa haram.
Sabtu, 15 Februari 2025 - 19:05 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Ziarah kubur sebelum Ramadhan tampaknya telah menjadi tradisi di Indonesia. Ustaz Adi Hidayat menyebutkan fenomena ini terjadi setiap satu minggu sebelum bulan puasa.

Tradisi ziarah kubur sebelum memasuki bulan suci Ramadhan biasa disebut Nyadran. Ustaz Adi Hidayat memahami berziarah sebagai pengingat kematian bagi umat Muslim.

Pada pembahasan ini mengarahkan persoalan kebolehan ziarah kubur dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Ustaz Adi Hidayat (UAH) lebih dulu memaparkan penjelasan umum terkait tujuan berziarah.

"Ziarah itu artinya kunjungan. Dulu saya pernah larang anda untuk ziarah kubur," ungkap UAH dalam suatu ceramahnya dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Audio Dakwah, Sabtu (15/2/2025).

Nyadran merupakan nama dari tradisi ziarah kubur yang kerap kali dilakukan oleh orang Jawa. Mereka biasanya melakukannya sebelum Ramadhan tiba.

Ilustrasi ziarah kubur
Sumber :
  • Pexels/ Meruyert Gonullu

 

Ziarah kubur di bulan Syaban, bagi mereka memberikan tanda sebagai ungkapan rasa syukur, sekaligus melantunkan doa untuk leluhur atau keluarga yang telah meninggal dunia.

Ziarah memang menjadi pengingat kematian. Sebab, setiap manusia tidak akan terhindar dari kematian karena Allah SWT telah menakdirkan kapan hamba-Nya kembali ke pangkuan-Nya.

Sebagai pendakwah, UAH menjelaskan ziarah kubur juga sejak ada zaman Jahiliyah. Persoalan ziarah dari cara mereka mengundang kekeliruan besar.

Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan orang-orang yang tergolong Jahiliyah, menggunakan cara yang salah dan seolah-olah membentuk tradisi diperuntukkan kepada orang telah meninggal dunia.

"Dulu itu saat iman lemah ada kebiasaan di Jahiliyah, kalau ada orang meninggal itu mereka meratap-ratap, untuk menunjukkan orang ini orang baik," jelas dia.

Pendakwah karismatik itu mengatakan pada zaman Jahiliyah, derajat orang meninggal dunia masih bisa dirubah, bahkan lebih parahnya lagi sampai membentuk jasa penyewaan untuk mereka yang telah berpulang.

"Jadi kalau ada dikenal orang buruk, disewa satu rombongan untuk orang nangis saja, ada itu zaman jahiliyah," terangnya.

Ia mengatakan tradisi ini terjadi saat manusia masih diambang kesesatan, bahkan belum menemukan jalan kebenaran, menyebabkan mereka tidak memiliki iman.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral