- dok tvOnenews
Bukan Saat Ramadhan, Tapi Prof Nasaruddin Umar Sarankan Dosa Dicuci dari Sebelumnya: Jadi Ketika Bulan Suci Tinggal Mendaki Langit
tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) yang sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Prof Nasaruddin Umar mengingatkan agar setiap Muslim memanfaatkan sisa hari menjelang Ramadhan untuk membersihkan diri.
Sebagaimana kita tahu, tadi malam merupakan malam Nisfu Syaban, maka jika sudah berada di pertengahan Syaban, Ramadhan akan tiba sekitar 15 hari lagi. Maka dari itu, Prof Nasaruddin Umar menyarankan setiap Mukmin memanfaatkan waktu yang tersisa jelang Ramadhan ini untuk membersihkan diri.
“Bersihkan diri sebelum puasa datang,” ujarnya saat memberikan kajian di Masjid Istiqlal pada malam Nisfu Syaban, Kamis (13/2/2025) malam.
Hal ini karena ketika menunggu Ramadhan kata Kiai Nasaruddin Umar energi akan habis untuk hanya mensucikan diri.
“Jika nunggu Ramadhan, energi bulan suci Ramadhan habis,” ujarnya.
Sebaiknya, setiap Mukmin membersihkan diri di bulan lain, terutama mulai dari Rajab dan Syaban.
“Jadi di bulan suci energi digunakan untuk mendaki langit,” saran Prof Nasaruddin.
“Rajab Syaban persiapan menjemput Ramadhan, insyaAllah ringan jalan kita ketika Ramadhan untuk mendaki langit,” lanjutnya.
Adapun cara untuk membersihkan diri dari adalah dengan taubat dari dosa masa lampau.
“Hanguskan juga dosa masa lampau dengan istighfar,” tandasnya.
Terutama bagi pendosa yang berkala, saran Prof Nasaruddin Umar lekas bersihkan diri dengan taubat.
“Orang yang bermusuhan, provokator, terus menerus minum khamar tentu narkoba terus berzina,” ujarnya.
“Taubatnya tingkat 3, dosa langganan, makan riba, durhaka ibu bapak, orang yang putuskan silaturahmi. Allah tidak akan ampuni sampai mereka taubat,” lanjutnya.
Maka dari itu, Prof. KH Nasaruddin Umar mengajak semua Muslim untuk mengisi sisa bulan Syaban dengan pertaubatan dan amalan dimana salah satunya puasa.
“Kurang lebih kita menunggu 30 tahun malam Jumat bertepatan dengan malam Nisfu Syaban," sarannya.
“Setelah shalat Isya jamaah, pertaubatan maka di rumah lanjutkan dengan shalat tahajud, istighfar dan doa,” lanjutnya.
Prof Nasaruddin Umar menyarankan setiap Mukmin untuk memperbanyak puasa setelah malam Nisfu Syaban.
"Puasa hingga Ramadhan besok," KH Prof Nasaruddin Umar.
Berikut bacaan dzikir istighfar yang bisa dibaca ketika memohon ampun kepada Allah SWT, dalam membersihkan dosa sebelum Ramadhan tiba.
Istighfar Pendek
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Astaghfirullāh
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ العَظِيمَ
Astaghfirullāhal 'azhim
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.
Sayyidul Istighfar atau Penghulu Istighfar
Bacaan dzikir ini tercantum dalam HR. Bukhari 6306 dan sangat dianjurkan.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلٰى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allāhumma anta rabbī lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa ana ‘abduka, wa ana ‘alā ‘ahdika wa wa‘dika mastaṭa‘tu, a‘ūdzu bika min syarri mā ṣana‘tu, abū’u laka bini‘matika ‘alayya, wa abū’u bidzanbī faghfir lī fa’innahū lā yaghfirudz-dzunūba illā anta.
Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku dalam perjanjian dengan-Mu sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.
Dzikir Istighfar Nabi Yunus
Dzikir istighfar ini adalah doa Nabi Yunus ketika di dalam perut paus dan dikenal sebagai doa saat kesulitan.
Dzikir Nabi Yunus ini tercantum dalam surat Al Anbiya ayat 87.
لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn.
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.
Dalam HR. Ahmad menegaskan keutamaan istighfar astaghfirullah wa atubu ilaih. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka."
Sementara untuk kemuliaan Nisfu Syaban, Prof Nasaruddin Umar menjelaskan akan salah satu hadis yang berasal dari Abu Hurairah.
Kemudian KH Nasaruddin Umar menukil hadis Abu Hurairah yang dimana kabar tentang malam Nisfu Syaban ini diberikan oleh Malaikat Jibril.
“Kata Rasulullah SAW Malaikat Jibril mendatangiku pada malam Nisfu Syaban lalu berkata ‘Wahai Muhammad malam-malam ini pintu-pintu langit dibuka, shalatlah angkat kepalamu dan tadahkan tanganmu ke langit, berdoa,” ucap Prof Nasaruddin Umar.
“Lalu Rasulullah SAW bertanya, malam apa ini Jibril? ini Lalu Jibril menjawab malam Nisfu Syaban, malam ini dibukakan 300 pintu rahmat,” lanjutnya menjelaskan hadis Abu Hurairah itu.
Prof Nasaruddin kemudian menjelaskan bahwa pada malam ini semua hamba Allah SWT akan diampuni, kecuali yang memiliki dosa syirik.
“Allah mengampuni orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, selain musyrik dosa dosa lain diampuni. Kecuali tukang sihir, tukang nujum,” tandasnya.
Kemudian setelah mendengar kabar dari Malaikat Jibril, Rasulullah SAW lalu keluar rumah, lalu mengerjakan shalat sendirian.
Rasulullah SWA kemudian dalam sujudnya menangis sambil memanjatkan doa.
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari azab, siksa-Mu serta kemurkaanMu tiada kubatasi pujian-pujian kepadamu sebagaimana Engkau memuji diriMu Maka bagi-Mu lah segala pujian itu hingga Engkau rela (HR Abu Hurairah)”
Wallahu’alam
(put)