- Kolase Tim tvOnenews & PSSI
Bukan Cuma Prediksi Kans Timnas Indonesia, Gus Dur Lontarkan Kekecewaannya terhadap Piala Dunia: Kualitas Lebih Rendah
tvOnenews.com - Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah memprediksikan kans Timnas Indonesia berlaga di ajang internasional berbasis Piala Dunia.
Saat itu Gus Dur menyoroti kondisi Timnas Indonesia, walaupun kini Garuda tengah berjuang merebut tiket Piala Dunia 2026.
Prediksi dari Gus Dur mencuat lagi, mengingat Timnas Indonesia memasuki babak fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia mendapat grup yang cukup berat, dihuni beberapa klub langganan Piala Dunia, seperti Australia, Arab Saudi, bahkan Jepang yang menjadi raksasa Asia.
Namun, Timnas Indonesia sejak era Shin Tae-yong hingga kini berada di naungan Patrick Kluivert tengah mengemas enam poin di grup C.
- tvOnenews.com/Julio Tri Saputra
Banyak spekulasi memprediksikan Timnas Indonesia berpeluang masuk Piala Dunia 2026 semakin kuat. Pendapat ini tentu kembali mengingatkan Gus Dur berbicara kiprah Garuda.
Gus Dur melontarkan opninya soal kans Timnas Indonesia di Piala Dunia pada 2006 silam. Kebetulan spekulasi itu muncul setelah ditanya wartawan mengenai siapa tim yang layak juara ajang bergengsi ini.
"Gus, yang masuk final kira-kira siapa ya?," tanya wartawan dikutip, Jumat (7/2/2025).
"Ya, pokoknya kalau enggak Argentina, Jerman, Brasil, ya Prancis," jawab Gus Dur.
Bapak Pluralisme itu memperoleh pertanyaan kapan Timnas Indonesia masuk Piala Dunia. Ia berpendapat Garuda belum layak berlaga di ajang internasional tersebut.
"Masih lama," ucap Gus Dur secara gamblang dengan senyumannya.
Presiden ke-4 RI itu mengutarakan kalau Timnas Indonesia bisa main di Piala Dunia butuh waktu 20 tahun lagi. Sebab, Garuda masih belum mempunyai sikap disiplin yang cukup kuat. Tak heran, kondisi PSSI dan sepak bola Indonesia saat itu carut-marut.
"Bukan masalah apa-apa, disiplin kita enggak punya (saat ini)," jelasnya.
"Ya gimana lagi, lah PSSI-nya kayak gitu. Bagaimana persepak bolaan kita mau maju. Gitu aja kok repot," sambungnya.
Gus Dur juga diam-diam menjadi penikmat olahraga, terkhusus di dunia sepak bola, bahkan pernah menuliskan analisisnya yang diabadikan di Harian Kompas.
Gus Dur pernah menyampaikan rasa kecewanya terhadap dunia sepak bola, apalagi ungkapan tersebut tertuju pada penyelenggaraan Piala Dunia 1990.
Gus Dur melontarkan kritiknya dalam artikel bertajuk "Piala Dunia, Eskapisme Berskala Raksasa" pada 11 Juli 1990.
Menurut Gus Dur, Piala Dunia pada tahun 1990 sangat buruk, bahkan tidak menunjukkan kualitasnya sebagai ajang internasional di olahraga sepak bola.
"Secara keseluruhan, Piala Dunia 1990 menunjukkan kualitas lebih rendah bila dibandingkan dengan dua Piala Dunia sebelumnya," tulis Gus Dur dalam artikel tercantum di Harian Kompas.
Ia menganalisis Piala Dunia 1990, mengambil contoh Italia hanya membukukan gol yang paling minim. Hitungannya berkisar 2,21 gol setiap pertandingan.
Selain itu, Piala Dunia 1990 mencatatkan keburukan. Bagi Gus Dur, torehan 16 kartu merah di musim tersebut menunjukkan angka tertinggi dari seluruh gelaran Piala Dunia.
"Keterampilan individual tinggi ternyata tidak diimbangi dengan seni olah bola dan strategi brilian. Penurunan kualitas di dua bidang itu juga diperburuk oleh penampilan emosional banyak pemain," tandasnya.
(hap)