- dok.instagram Ragnar Oratmangoen
Bukan Budaya tapi Hal Inilah buat Ragnar Oratmangoen Meski Mualaf, Tetap Harus Bekerja Keras Bergabung di Timnas Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com- Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen ialah sosok pribadi yang hangat dan murah senyum dengan siapapun.
Hal itulah yang melekat padanya. Meski besar di Belanda tak membuat, Ragnar Oratmangoen sebagai Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia kesulitan untuk beradaptasi.
Dalam wawancaranya tayang di YouTube Soccer77 dikutip Rabu (6/2). Ragnar Oratmangoen yang disapa Wak Haji ini mengungkapkan satu hal yang buatnya harus ekstra kerja keras.
- dok.instagram Ragnar Oratmangoen
Dengan blak-blakan Ragnar Oratmangoen bilang bukan soal budaya dan agama mayoritas muslim jadi tantangan ia bergabung.
Melainkan gaya bermain di Indonesia dengan sepakbola Belanda berbeda jauh. Hal inilah buat pemain asal Belanda itu syok di awal.
Menurutnya Timnas Indonesia yang secara umum menggunakan umpan jauh.
Sehingga membuatnya harus lebih kerja keras. Usaha sebagai penyesuaian diri. Mengingat ia pemain baru.
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap penyerang Timnas ini.
- Instagram/0ratmangoen
“Di Indonesia, yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Wak Haji.
Hal ini berbeda dengan Belanda yang banyak memainkan umpan pendek. Tentu hal berbeda hingga butuh tenaga jauh lebih besar di Timnas Indonesia.
“Saat kalian tidak bisa bermain operan pendek, maka bermain operan panjang. Di Belanda, mereka tidak menyukai bermain dengan operan jarak jauh,” jelas Ragnar Oratmangoen.
Hal menarik lainnya, Wak Haji menegaskan tantangan tersebut, tak menyurutkan rasa cintanya dengan Indonesia.
Sebab di Indonesia, dia juga mengatakan kalau buatnya merasa nyaman sebagai umat muslim.
Sebagaimana dipahami, Pemain berstatus mualaf ini, sosok sangat suka dengan Indonesia karena 'bisa bebas' daripada di Belanda.
Bebas dimaksud Wak Haji itu ialah mendengarkan suara Adzan. Tentunya hal baik memudahkan ingat shalat.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan azan setiap kali saya keluar," jelas Ragnar dalam kesempatan wawancara tersebut.
Perlu diketahui, Ragnar Oratmangoen yang kini jadi idola, dan pemain kesayangan Shin Tae-yong atau STY itu memutuskan mualaf sejak usia 15 tahun.
Ia ungkapkan rasa cinta Islam pun tumbuh karena teman-teman sebayanya di masa kecil suka mengajak Ragnar Oratmangoen ke Masjid.
"Saya dibesarkan dari keluarga Kristiani. Saat saya dewasa akhirnya saya menemukan jalan saya untuk memeluk agama islam," kata Ragnar Oratmangoen pada media beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Saya banyak belajar tentang Tuhan dan saya punya teman yang sering mengajak saya untuk pergi ke masjid dan belajar banyak hal di sana," ujar Ragnar Oratmangoen.(klw)