- Kemenag
Ungkapan Peserta Qari Asal Kanada Belajar Al Quran di Negaranya Sangat Berat, Ulama sampai Bentengi Muslim
Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu peserta qari di MTQ Internasional asal Kanada, Muhammad Ma'ruf Hussain menceritakan kondisi Muslim sangat susah menghafal dan belajar Al Quran di negaranya.
Ma'ruf memahami Kanada bukan negara mayoritas Muslim. Namun proses belajar dan tilawah Al Quran sangat sulit di Kanada. Para ulama berjuang keras banyak yang menghalangi pemahaman tentang nilai agama Islam.
"Di Kanada, ada ulama dan majelis ilmu yang membantu membentengi Muslim dari pengaruh negatif," ungkap Ma'ruf dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
Peserta qari usia 20 tahun dari Kanada itu menjelaskan ada banyak tantangan yang dihadapi, menjadi seorang hafidz luar biasa di Toronto.
Namun, tantangan berjuang sebagai hafidz, ia menyebutkan ada keberkahan yang didadapatkan olehnya sejak mempelajari dan hafal Al Quran.
Saat menginjak lima tahun, Ma'ruf melakukan imigrasi ke Kanada, mengharuskan hidup di lingkungan baru.
Ia menuturkan Al Quran mulai sangat dicintai olehnya ketika berusia 8-9 tahun. Kebetulan ia beruntung memiliki sosok orang tua terutama sang ayah, Syaikh Qari Muhammad Muzzammil Hussain sebagai guru sekaligus membimbingnya hafal seluruh Ayat Suci Al Quran.
"Saya awalnya tidak terlalu serius, sampai akhirnya ayah memasukkan saya ke madrasah saat kelas tiga," terangnya.
Syaikh Qari Muhammad Muzzammil Hussain sangat berperan penuh, Ma'ruf sukses menghafal Al Quran sejak usia 13-14 tahun. Hal itu berkat dukungan ayah tercintanya.
Selain hafal Al Quran, ia memahami makna dan tafsir Al Quran sekaligus belajar bahasa Arab menjadi target utamanya.
"Ayah selalu menempatkan saya di lingkungan para syuyukh yang membahas Al Quran dan Sunnah. Itu membentuk cara berpikir, berpakaian, hingga akhlak saya," terangnya.
Ma'ruf mengakui adanya tantangan berat mempertahankan identitas keagamaan sebagai Muslim di Kanada. Namun, ia menilai Kanada relatif terbuka terhadap seluruh komunitas beragama.
"Interaksi dengan teman-teman non-Muslim sudah menjadi keseharian dalam hidup saya. Mereka juga mengizinkan pembangunan masjid dan kegiatan menghafal Al Quran. Ini peluang besar bagi kami untuk berdakwah," tuturnya.