news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ustaz Adi Hidayat (UAH) jelaskan alasan puasa sunnah terpilih amalan paling banyak di bulan Syaban.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Kenapa Puasa Sunnah Menjadi Amalan Terbanyak di Bulan Syaban? Ustaz Adi Hidayat Bilang Waktu Terbaik Raih Keutamaan

Pendakwah Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengupas tuntas alasan puasa sunnah di bulan Syaban sangat berguna sebagai amalan paling banyak dikerjakan Nabi Muhammad SAW.
Jumat, 31 Januari 2025 - 22:26 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Pendakwah karismatik Ustaz Adi Hidayat mempunyai alasan mengapa puasa sunnah wajib diisi di bulan Syaban.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan ada sejumlah pendapat, bahwa puasa sunnah tidak boleh dikerjakan banyak-banyak. Asumsi lainnya menerangkan sebagai amalan yang wajib dikerjakan di bulan Syaban.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) membandingkan hadis riwayat, soal perbedaan ini. Tujuannya tidak mengalami kekeliruan terkait pelaksanaan puasa sunnah di bulan Syaban.

Sejatinya puasa sunnah di bulan Syaban merujuk pada tujuannya, kata UAH, menjadi amalan untuk pelatihan dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

"Setiap insan mengharapkan kebaikan dalam hidupnya, dan Allah SWT memberikan banyak kesempatan," ungkap UAH dalam suatu kultumnya dinukil dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (31/1/2025).

Ilustrasi mengisi amalan baca Al Quran saat puasa sunnah di bulan Syaban
Sumber :
  • iStockPhoto

 

Anjuran puasa sunnah ini sejatinya mengingatkan bahwa, bulan Syaban salah satu bulan istimewa tetapi dilalaikan manusia.

Redaksi dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu 'Anhu meriwayatkan hadis kelalaian manusia di bulan Syaban, Rasulullah SAW bersabda:

"Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR. An Nasa'i)

Syaikh Al Albani menilai hadis riwayat ini hasan, menunjukkan keistimewaan di bulan Syaban tidak boleh dianggap sepele. Sesungguhnya ada banyak sekali hikmah didapatkan manusia, apabila memanfaatkan bulan tersebut.

Berbagai spekulasi paling populer bahwa, sebelum menghadapi puasa Ramadhan, bisa melatih diri sendiri dengan menjalankan puasa sunnah di bulan Syaban.

Redaksi dari hadis riwayat itu mempertegas amalan dan ibadah sunnah, sebaik-baiknya diperbanyak pada bulan Syaban. Khususnya terletak pelaksanaan puasa sunnah.

Redaksi hadis riwayat lainnya terkait anjuran puasa sunnah, Rasulullah SAW bersabda:

"Syaban adalah bulanku. Barang siapa berpuasa sehari saja di bulanku ini, ia berhak mendapatkan surga."

Namun, ada hadis riwayat dari Abu Hurairah RA mengenai puasa sunnah dilarang apabila telah melalui malam Nisfu Syaban, Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila tersisa separuh bulan Syaban, janganlah berpuasa." (HR. Tirmidzi Nomor 738 & Abu Dawud Nomor 2337)

Hadis riwayat lainnya menegaskan pernyataan puasa sunnah dilarang sampai bulan Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda:

"Jika tersisa separuh bulan Syaban, maka tidak ada puasa sampai datang Ramadhan." (HR. Ibnu Majah Nomor 1651)

Meski begitu, UAH mengingatkan kekeliruan hal ini tidak boleh disalahartikan. Maksud hadis riwayat ini, puasa sunnah tidak diperkenankan ketika selesai pertengahan tanggal bulan Syaban atau malam Nisfu Syaban.

"Termasuk melalui waktu-waktu tertentu yang memiliki keutamaan, seperti bulan Syaban," tegas dia.

Kendati demikian, Direktur Quantum Akhyar Institute itu tidak ingin larut-larut mempermasalahkan hal ini. Sebab, puasa sunnah menjadi amalan terbaik dari sunnah Nabi Muhammad SAW, apabila sesuai dengan ketentuan hadis riwayat di atas.

"Amalan yang spesifik yang banyak dikerjakan oleh Nabi SAW itu ternyata puasa," ucap UAH.

Puasa sunnah menjadi kebiasaan Nabi SAW, memang cukup membingungkan para sahabat dan langsung mengonfirmasi kepada beliau.

Salah satu pengurus di PP Muhammadiyah itu menerangkan keistimewaannya terdapat dua hal. Pertama memelihara amal saleh dan menghindari kesalahan.

Puasa sunnah ini selain melatih diri agar tidak kaget saat Ramadhan, juga sebagai alasan senang melakukan amalan sedekah hingga pengamalan Al Quran saat diuji menahan hawa nafsu.

"Karena itu orang puasa amalannya cenderung baik. Nah, kalau (amalan) sudah baik, disampaikanlah kepada Allah ketika kondisi yang terbaik. Seraya, 'Ya Allah, si Fulan hamba-Mu puasa', 'Ya Allah, si Fulan sedang membaca Al Quran', 'Ya Allah, saat ini si Fulan sedang sedekah'. Jadi, semua itu baik," tandasnya.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:57
05:13
01:33
01:21
02:44
01:40

Viral