news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ustaz Abdul Somad (UAS) ungkap hukum jualan makanan lewat warteg pada siang hari di waktu puasa Ramadhan.
Sumber :
  • Istimewa

Buka Warteg Jualan Makanan di Siang Hari Demi Cari Nafkah selama Ramadhan, Bagaimana Hukumnya? Ustaz Abdul Somad Bilang...

Ustaz Abdul Somad (UAS) mengupas tuntas hukum orang mencari nafkah dengan cara membuka warteg untuk jualan makanan di siang hari selama waktu puasa Ramadhan.
Selasa, 28 Januari 2025 - 20:38 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad membahas hukum jual makanan dengan cara buka warteg ketika orang-orang puasa Ramadhan di siang hari.

Ustaz Abdul Somad memahami tidak sedikit orang yang membuka warteg dengan jualan makanan untuk tetap mencari nafkah, meskipun di tengah waktu menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Menurut Ustaz Abdul Somad (UAS), jual makananan dengan usaha warteg di siang hari masih boleh, walaupun ada ketentuannya dalam segi hukum puasa Ramadhan.

"Yang boleh tak puasa orang musafir, orang sakit," ungkap UAS dalam suatu kajiannya dinukil dari kanal YouTube Rizky Ahdan, Selasa (28/1/2025).

Orang tetap berjualan makanan sesungguhnya patut diapresiasi. Terutama bagi mereka membutuhkan aliran nafkah terus berjalan.

Ilustrasi buka warteg jual maknaan gorengan di siang hari pada waktu puasa Ramadhan
Sumber :
  • Istockphoto

 

Tidak heran dari mereka mencari uang melalui usaha warteg tetap menjual makanan ketika puasa Ramadhan karena pendapatannya lewat hal tersebut.

Dalam agama Islam selagi mencari harta yang halal masih boleh, mengingatkan hadis riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

طَلَبُ الْحَلَالِ جِهَادٌ وَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ

Artinya: "Mencari rezeki yang halal adalah jihad, dan Allah menyukai hamba yang beriman yang bekerja." (HR. Hakim, Tirmidzi, At Thabarani & Baihaqi)

Secara agama Islam bersifat halal apabila melakukan kegiatan jual-beli berupa transaksi sesuai dengan syariat.

Seseorang semisal berjualan maupun bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip syariat agama Islam, maka hukumnya masih halal.

Beberapa prinsip berdagang dan bisnis berbasis syariat, seperti tidak riba, tidak mengandung gharar dan maysir yang masih sejalan dengan ketentuan agama Islam.

Surat Al Baqarah Ayat 275 sesungguhnya telah mewakili peringatan bahayanya proses jual beli mengandung riba, Allah SWT berfirman:

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral