- dok.kolase tvonenews.com/Instagram Ragnar
Pengakuan Ragnar Oratmangoen soal Bermain Bola di Indonesia Berbeda dan Merasa 'Bebas' sebagai Umat Muslim
Jakarta, tvOnenews.com- Ragnar Oratmangoen dikenal sebagai Pemain Timnas Indonesia yang ramah. Sosoknya juga populer di tengah masyarakat, terutama pecinta sepakbola Indonesia.
Dalam wawancaranya yang tayang di YouTube Soccer77 dikutip Rabu (22/1). Wak Haji pemain naturalisasi di Timnas Indonesia ini menyebutkan gaya bermain bola berbeda.
- AFC
Menurutnya, gaya bermain di Indonesia dengan sepakbola Belanda berbeda jauh. Di mana Timnas Indonesia yang secara umum menggunakan umpan jauh.
Sehingga membuatnya harus lebih kerja keras. Usaha sebagai penyesuaian diri.
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap Ragnar Oratmangoen penyerang Timnas ini.
“Di Indonesia, yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Wak Haji.
Hal ini berbeda dengan Belanda yang banyak memainkan umpan pendek. Buatnya merasa tertantang.
“Saat kalian tidak bisa bermain operan pendek, maka bermain operan panjang. Di Belanda, mereka tidak menyukai bermain dengan operan jarak jauh,” jelas Ragnar Oratmangoen.
Sehubungan dengan Indonesia, dia juga mengatakan kalau buatnya merasa nyaman sebagai umat muslim.
- dok.kolase tvonenews.com/Instagram Ragnar
Sebagaimana dipahami, Pemain berstatus mualaf ini sangat suka dengan Indonesia karena 'bisa bebas' daripada di Belanda.
Bebas yang maksud Ragnar Oratmangoen akrab disapa Wak Haji itu ialah mendengarkan suara Adzan.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," jelas Ragnar dalam kesempatan wawancara tersebut.
Ragnar Oratmangoen yang kini jadi idola, dan pemain kesayangan Shin Tae-yong atau STY itu memutuskan mualaf sejak usia 15 tahun.
Ia ungkapkan rasa cinta Islam pun tumbuh karena teman-teman sebayanya di masa kecil suka mengajak Ragnar Oratmangoen ke Masjid.
"Saya dibesarkan dari keluarga Kristiani. Saat saya dewasa akhirnya saya menemukan jalan saya untuk memeluk agama islam," kata Ragnar Oratmangoen pada media beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Saya banyak belajar tentang Tuhan dan saya punya teman yang sering mengajak saya untuk pergi ke masjid dan belajar banyak hal di sana," ujar Ragnar Oratmangoen.(Klw)