Setan Dikurung pada Bulan Ramadhan, Kenapa Masih Ada yang berbuat Dosa? Ternyata Ustaz Abdul Somad Bilang…

tvOnenews.com - Sebagian umat Islam meyakini bahwa saat bulan Ramadhan para setan dikurung, tapi masih saja ada orang yang berbuat dosa. Ustaz Abdul Somad berikan penjelasannya.

Bulan Ramadhan menjadi momen paling ditunggu bagi umat muslim untuk berlomba-lomba mengerjakan amalan baik agar selalu dekat dengan Allah SWT. 

Sebab, pada bulan Ramadhan banyak pahala yang bisa didapatkan dengan melakukan berbagai amalan.

Semua setan akan dikurung ketika bulan Ramadhan tiba. Lantas, mengapa masih banyak orang yang berbuat dosa?

Dalam satu kajiannya, Ustaz Abdul Somad mengungkapkan makna hadits tentang setan dikurung selama bulan Ramadhan.

Seperti apa penjelasan dari Ustaz Abdul Somad mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.

Ustaz Abdul Somad. (ist)

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Ustadz Abdul Somad Official, bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat spesial lantaran sebuah hadits yang mengungkapkan bahwa setan-setan akan dikurung atau dibelenggu.

“Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu,” (HR. Imam Muslim).

Hal ini kerap diartikan bahwa setan dikurung dan tidak ada satu pun yang masih berkeliaran di bumi ketika bulan Ramadhan.

Namun, mengapa masih ada orang yang berbuat dosa di bulan Ramadhan meski setan telah dikurung?

Ustaz Abdul Somad menyatakan selama ini makna hadits tersebut masih sering disalah pahami.

Pada salah satu kitabnya, Imam Nawawi menjelaskan mengenai makna sebenarnya dari hadits tersebut. 

Saat setan dibelenggu bukan berarti tidak dapat keluar ketika bulan Ramadhan, namun mereka hanya terbelenggu karena iman dari umat Islam meningkat.

“Kata dia di situ makna setan bukan terikat atau dikurung, melainkan saat melihat iman kita seolah mereka terikat,” ungkap Ustaz Abdul Somad dalam tayangan YouTube miliknya.

Oleh sebab itu, ketika iman meningkat para setan menganggap sia-sia ketika mau menggoda. 

“Apa kata setan, ‘karena kekuatan imanmu, maka aku merasa terkunci’,” ujarnya.

Apabila seorang muslim belum meningkat imannya ketika bulan puasa, maka golongan tersebut masih tergoda oleh rayuan setan. (Kmr)