- dok.ilustrasi freepik
Pelihara Kucing di Rumah, Cek Sajadah Sebelum Shalat Kata Buya Yahya Bisa Jadi Najis dan Batal Ibadahnya Loh
Buya Yahya pun menjelaskan binatang itu terbagi menjadi dua jenis yaitu halal dan haram. Simak penjelasannya.
“Binatang ada 2. Binatang yang halal dimakan dan binatang yang haram dimakan dalam mazhab Syafii,” jelas Buya Yahya.
“Binatang yang halal dimakan boleh anda cukur dan jadikan baju, namanya wol,” sambungnya.
Sebagaimana dipahami, binatang kucing termasuk yang haram untuk dimakan. Alias tidak boleh dimakan karena termasuk binatang bertaring.
Lalu, kata Buya binatang dianggap tidak halal (haram) pun juga ada perbedaan pendapat sebagian ulama. Sebagaimana juga disampaikan dalam Hadits Muslim,
“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).
Kemudian, hadits Bukhari Rasulullah SAW Bersabda,
“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Bukhari)
Kalau hukum pakai sajadah yang ada bulu kucing tidak masalah. Buya Yahya mengambil kesimpulan dari kedua hadits itu dengan syarat sebagai berikut.
Menurut Buya sebelum digunakan harus dicek kembali, apabila di Sajadah bulu kucing tidak banyak, maka shalat Anda tetap sah.
Namun, sebaliknya, jika bulu ditemukan banyak umum bisa menggangu kenyamanan maka najis. Maka ibadah bisa tidak sah karena ada kotoran (najis) itu.
“Kebanyakan mengatakan kalau binatang yang tidak halal dimakan maka bulu-bulunya adalah termasuk yang tidak diperkenankan, maka itu menjadi najis kalo memang banyak (bulunya),” ungkap Buya Yahya. (Klw).
Waallahualam