news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Apa Bedanya Nafkah dan Uang Belanja? Ternyata Kata Buya Yahya….
Sumber :
  • Istimewa

Perbedaan Nafkah dan Uang Belanja, Buya Yahya Ingatkan Suami yang Belajar Fiqih Agar Tidak Pelit

Setelah menikah artinya suami wajib memberikan nafkah kepada istrinya, sebagaimana perintah Allah SWT dalam surat An Nisa ayat 34. Lalu apa beda nafkah dan uang belanja? Begini pandangan dari Buya Yahya.
Rabu, 25 Desember 2024 - 23:03 WIB
Reporter:
Editor :

“Selebihnya adalah kebaikan seorang suami, tambahan, dan jangan jadi suami pelit-pelit amat,” lanjut Buya Yahya.

Maka dari itu, Buya kemudian mengingatkan kepada setiap suami yang belajar fiqih untuk tidak pelit kepada istrinya.

“Bahaya juga suami belajar ilmu fiqih, jika istrinya sehari dikasih dua genggam beras,” kata Buya Yahya.

“Keterlaluan itu suami, gara-gara belajar fiqihnya, fiqih tidak pakai akhlak, nggak pakai hati, membaca kitab fiqih bab nafaqah ternyata menjadi pelit kepada istrinya yang penting ini nafaqah,” sambung Buya Yahya.

Hal inilah yang menurut Buya Yahya penyebab munculnya istilah uang belanja di dalam rumah tangga.

“Gara-gara suami pelit muncul pertanyaan mana uang belanja dari situ sebetulnya,” kata Buya Yahya.

Padahal seharusnya kata Buya Yahya tak perlu ada perbedaan antara nafkah dan uang belanja.

"Sebenarnya tidak perlu dibedakan itu semua, seorang suami memberikan kecukupan kepada keluarnya itu kewajiban, jika lebih itu sebuah kemuliaan,” tegas Buya Yahya.

“Di dalam uang belanja tentu ada nafkah. Kalau nafkah ada itung-itungan waduh itu tidak enak,” lanjut Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa fiqih sebenarnya digunakan ketika menyelesaikan problem persengketaan.

“Hidup kita bukan level fiqih, hidup kita level tasawuf, akhlak. Kalau pakai level fiqih, jika ketemu seorang laki-laki pelit tidak memberikan nafkah maka fiqih berbicara, kasih keluarkan sekedar memberi makan,” kata Buya Yahya.

Kata Buya Yahya, fiqih berfungsi untuk menegakkan keadilan. 

“Kadang istri juga melakukan sesuatu yang lebih dalam tentang rumah tangganya, bukan pekerjaan istri mereka kerjakan,” jelas Buya Yahya.

Buya Yahya lantas mengingatkan bahwa menanak nasi, mencuci baju, bukanlah kewajiban bagi seorang istri.

“Para bapak boleh tersenyum hari ini, tapi kalau senyumnya tidak hati-hati maka menangis besok hari,” kata Buya Yahya sembari mengingatkan.

Namun Buya Yahya mengingatkan juga kepada para istri agar sebaiknya tidak menerapkan sistem tersebut.

“Ada istri mengatakan tidak wajib menanak nasi, ok tidak wajib tapi kamu dapat dua genggam beras, hidup tidak seperti itu wahai istri yang sholehah,” tegas Buya Yahya saat mengingatkan.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:55
00:50
05:10
01:03
01:20
01:12

Viral