- nu online
Pendakian Spiritual di Bulan Rajab
Ini hanya bisa dihayati ketika hati kita, merefleksikan shalat, saum, dzikir dari presfektif kaum sufi yang luar biasa ketika mengerjakannya. Shalat, saum, dzikir itulah yang akan memberikan keindahan-keindahan dari fitrah yang tercermin dalam prilaku seseorang. Disitu bagaimana tarekat-tarekat yang mukhtabar dan juga yang ghaer mukhtabar, secara individu melakukan bagaimana menafaki tangga-tangga spiritual sebagaimana yang telah diajarkan oleh para Nabi, para Waliyullah dan orang-orang shaleh lainnya. Memasuki bulan Rajab ini adalah memasuki Aktivitas dunia sufi adalah aktivitas shalat, saum dan dzikir.
Sejarah mencatat bagaimana tarekat-tarekat di dunia ini menjadi warisah khazanah spiritual dalam sejarah klasik Islam, bahwa shalat, saum, dzikir merupakan tiga aspek yang menjadi satu kekuatan peradaban tarekat di dunia Islam.
Masuknya, bulan Rajab adalah momen masuknya aktifitas dunia tarekat untuk membangun shalat, saum dan dzikir. Tiga aspek inilah yang harus diingat bagaimana membangun peradaban Islam. Bagaimana kehalusan dan keindahan shalat, saum, dzikir sebagai kekuatan ruhani yang mengendalikan jasmani.
Muhammad Ahmad Idris Al Ghojali, beliau menapaki kehidupan sepirit sampai menulis kitab ihya ulumuddin yang kemudian beliau mengklasfikasi saum umum untuk orang yang awam, saum khusus dan saum khusus al-khusus adalah saum istimewah. Tidak ada yang bisa melaksanakannya kecuali di dunia sufi yang digambarkan dalam aktifitas kesehariannya, dimalam hari, di siang hari pagi siang dan sore hari yang selalu terpaut dengan ibadah ritual shalat, saum dan dzikir sebagai jalan pendakian spiritual yang penuh dengan perjuangan untuk bersabar dihadapan Allah SWT, dihadapan manusia yang godaan dan ujiannya bagi orang yang menghayati kehidupan kaum sufi sangat berat.
(Penulis: E. Roni A Nurkiman, Dosen Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan GunungDjati Bandung)