- Kolase Instagram/@zega_real & Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Respons Isa Zega sampai Doakan Nikita Mirzani Buntut Perkara Umrah, Buya Yahya Ingatkan Bahayanya Transgender Meski...
Sebelumnya, Nikita Mirzani sangat menentang sikap Isa Zega beribadah umrah menggunakan gamis perempuan.
Padahal Isa merupakan seorang pria, hanya saja mengganti jenis kelaminnya untuk menjadi transgender sebagai sosok perempuan.
"Ibadah umrah itu hak manusia. Tapi bodoh aja dia (Isa Zega) kalau pakai baju perempuan. Ibadahnya juga enggak bakal diterima," ujar Nikita Mirzani dalam Instagram Story pribadinya.
"Bagaimana kalau seorang waria Isa Zega ini shalat di masjid yang ada di Indonesia dan dia ada di shaf perempuan. Bagaimana itu kalau dia berdempetan atau dia mengambil wudhu di tempat perempuan di mana perempuan itu memang selalu pakai hijab, enggak pernah lepas pasang kayak saya," sambung Nikita.
Perihal polemik Isa Zega beribadah umrah, Buya Yahya menerangkan secara detail bahayanya orang menjadi transgender dalam pandangan agama Islam.
Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Minggu, Buya Yahya menyayangkan bahwa ada orang masih memilih sebagai transgender.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menegaskan transgender hanya berpotensi membawa dosa.
"Allah murka, mengutuk kaum pria yang berdandan seperti wanita," ungkap Buya Yahya dalam suatu ceramahnya.
Dalam Fatwa MUI juga menerangkan bahwa alat kelamin diubah secara sengaja dari laki-laki menjadi wanita atau perempuan berganti sebagai pria maka hukumnya haram.
Meski sangat dibenci oleh Allah SWT, Buya Yahya mengingatkan agar publik tidak menghujatnya, seperti dialami oleh Isa Zega.
Isa Zega telah resmi menjadi sosok waria namun menggemparkan publik lantaran berpakaian gamis perempuan dipamerkan saat beribadah umrah.
"Yuk kita kembalikan lah, diingatkan dengan cara yang halus. Dia adalah laki-laki yang berdandan seperti perempuan," terang dia.
Soal ibadahnya, pendakwah kelahiran dari Blitar ini mengupas hukumnya secara detail. Laki-laki mengubah jenis kelamin menjadi perempuan tetap dalam kondisi di tempat pria meski telah transgender.
"Maka dia harus tetap berkumpul dengan laki-laki. Kalau salatnya, ya salatnya seperti orang laki-laki. Sampai jika seandainya nanti, dia operasi kelamin, maka dia tetap laki-laki," jelasnya.