- ANTARA
Tega! Bocah Perempuan Kelas 6 SD Dianiaya Ibu Kandung Gegara Tak Hafal Ayat Al-Qur’an, Padahal Kata Ustaz Adi Hidayat Kalau Ajarkan Anak Hafal Qur’an Begini Caranya
Namun Ustaz Adi Hidayat (UAH) berpesan jika ingin anak dekat dengan Allah, hal pertama yang harus diingat orang tua harus meningkat dulu takwanya.
“Orang tua harus ningkatin dulu takwanya, anak pasti ikuti,” saran UAH.
Kemudian ketika anak itu lahir, Ustaz Adi Hidayat sarankan berikan nama yang baik.
“Beri nama yang baik, jika ingin jadi penghafal Al-Qur’an berikan nama yang sesuai,” kata UAH.
Kata UAH karena nama yang diberikan adalah doa orang tua kepada sang anak.
“Kemudian latih sang anak agar dekat dengan Qur’an,” pesan UAH.
Hal ini karena doa harus disandingkan dengan ikhtiar.
“Soa jika ingin lekas dikabulkan harus disandingkan dengan ikhtiar,” kata UAH.
Kemudian setelah itu berikan guru yang juga dekat dengan Allah.
“Cari guru yang dekat dengan Allah,” kata UAH.
“Lalu buatkan tempat yang dekat dengan Allah namanya mihrab,” sambungnya.
Dengan begitu, insyaAllah kata Ustaz Adi Hidayat akan diterima doanya oleh Allah SWT.
Berikut bacaan dan arti dari Surah Ali Imran ayat 35-37 yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) di atas.
اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Artinya: (Ingatlah) ketika istri Imran) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Imran: 35)
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.” (QS. Al Imran: 36)
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan. (QS. Al Imran: 37)