Habib Novel Alaydrus sampaikan wasiat ayahnya soal amalan mengandung pahala lebih besar dari shalat Tahajud.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus

Ternyata Pahala Shalat Tahajud Kalah dengan Amalan ini, Habib Novel Alaydrus Tegaskan Walau Sederhana Segera Rutinkan

Rabu, 6 November 2024 - 17:57 WIB

tvOnenews.com - Habib Novel Alaydrus membandingkan sebuah amalan dan shalat Tahajud. Keduanya sama-sama bisa memperoleh pahala besar.

Perihal shalat Tahajud, Habib Novel Alaydrus memahami bahwa ibadah sunnah malam itu sebagai amalan yang dicari orang mukmin. Bahkan sampai tidak luput meninggalkannya.

Namun, Habib Novel Alaydrus membagikan ada satu amalan yang dapat meraih pahala besar. Keutamaannya sampai menyalip shalat Tahajud.

"Pesan almarhum ayah saya untuk saya, senangkan hatimu dan biasakan menyenangkan orang lain," ungkap Habib Novel Alaydrus dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Ngaji Asyik, Rabu (6/11/2024).

Pesan ayahnya selalu tersimpan dalam memorinya. Habib Novel Alaydrus pun mencoba peruntukkan mengerjakan amalan ini.

Ilustrasi mengisi amalan zikir setelah shalat Tahajud
Sumber :
  • Istockphoto

 

Menurut Habib Novel, amalan berbagi kebahagiaan sangat sederhana. Banyak yang belum menyadari dampak yang dihasilkan saat rutin melakukannya.

Ayahnya selalu menitipkan pesan kepada Habib Novel Alaydrus. Wasiat itu pun terus disebarkan olehnya kepada para jemaah maupun umat Muslim di Indonesia.

Amalan berbagi kebahagiaan bisa diterapkan secara rutin. Bahkan menjadi kebiasaan sehari-hari dalam menjalani kehidupan. Terutama, ini menjadi keuntungan bagi yang suka bertetangga.

Pimpinan majelis ilmu dan dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta, Jawa Tengah itu menuturkan amalan membahagiakan orang lain diambil dari kisah para Wali.

Ia berpendapat bahwa para Wali telah mendapat karunia dari Allah SWT. Mereka bertugas untuk menyebarkan agama Islam, terutama di Indonesia.

"Nanti banyak kisah para Wali yang hidupnya hanya menyenangkan orang, menyenangkan orang, hasilnya disenangkan oleh Allah SWT," tutur dia.

Pendakwah keturunan Rasulullah SAW itu menyarankan berbagi kebahagiaan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Tidak ada batasan untuk menerapkan amalan ini.

"Ibu-ibu kalau mau senangkan orang gampang, yang ahli masak kirimin tetangga masakan, senang itu," jelasnya.

"Kalau ada orang ngidam pengin masakan tertentu, niatkan itu saya masakin biar senang dia," lanjut dia.

Hanya membagikan kebahagiaan dan kesenangan kepada orang lain, tentu telah memberikan peluang keberkahan diraih oleh mereka..

"Itu amalan yang luar biasa, bahkan mungkin bisa mengalahkan pahala Tahajud," katanya.

Ia membandingkan antara amalan berbagi kebahagiaan dengan rutin shalat Tahajud. Ini perihal kekhusyukkan menunaikan kedua ibadah tersebut.

"Mungkin Tahajudmu, Tahajudku enggak khusyuk, banyak riya, banyak ujub, banyak sum'ah, dan lain sebagainya," ucapnya.

Sebaliknya, ia mengingatkan ada kelemahan saat membagikan kebahagiaan dan kesenangan orang lain. Kekurangan itu diharapkan tidak terjadi agar amalannya afdhol.

"Tapi kalau nyenangin hati InsyaAllah yang dibuat senang mendoakan semoga surga, padahal kita riya, padahal kita ujub, padahal kita sum'ah," pesannya.

"Tapi doanya mukmin buat mukmin yang lain itu manfaat," kata dia menambahkan.

"Itulah amalan yang diajarkan oleh para aulia sholihin, diajarkan baginda Muhammad SAW," tukasnya.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:49
03:52
06:35
02:14
03:33
10:42
Viral